Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis Roti yang Dimakan Rasulullah SAW Menurut Kitab Asy-Syama-ilul Muhammadiyyah


Roti yang dimakan Rasulullah saw. merupakan salah satu informasi yang tentu harus kita ketahui. Dengan hal ini, selain dapat semakain menambah kecintaan kita kepada belliau, juga tentu saja semoga kita  bisa semakin memperbanyak aktifitas yang bernilai sunah. Lantas seperti apakah roti kesukaan Nabi ?

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas jenis roti yang dimakan Rasulullah saw. secara lengkap berdasarkan kitab Asy-Syama-ilul Muhammadiyyah, Imam At Tirmidzi. Adapun bab mengenai hal ini isinya adalah sebagai berikut :


'Aisyah r.a. bercerita :
Keluarga Nabi saw. tidak pernah makan roti sya'ir sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga Rasulullah saw. wafat.

Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja'far, dari Syu'bah, dari Ishaq, dari 'Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid yang bersumber dari 'Aisyah r.a.

Keterangan :

  • Sya'ir, khintah dan bur, semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan "gandum" sedangkan sya'ir merupakan gandum yang paling rendah mutunya. Kadang kala ia dijadikan makanan ternak, namun dapat pula dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yang terbuat dari sya'ir kurang baik mutunyasya'ir lebih dekat kepada jelai daripada gandum.
  • Abdurrahman bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang tsiqat.
Abu Umamah al-Bahili r.a. bercerita :

Pada keluarga Rasulullah saw. tidak pernah tersedia roti sya'ir secara berlebihan.

Diriwayatkan oleh 'Abbas bin Muhammad ad-Dauri dari Yahya bin Abu Bukair dari Huraiz bin 'Utsman dari Sulaim bin 'Amir yang bersumber dari Abu Umamah al-Bahili r.a. 

Ibnu 'Abbas r. a. mengatakan:

Rasulullah saw. dalam keadaan lapar beberapa malam berturut-turut, demikian pula dengan keluarganya. Mereka tidak mendapatkan makanan untuk makan malam. Sedangkan jenis makanan mereka yang paling sering dimakan adalah roti yang terbuat dari sya'ir.

Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Muawiyah al-Jamhi dari Tsabit bin Yazid dari Hilal bin Khabbab dari ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas r.a.. 

Sahl bin Sa‘ad r.a. pernah ditanya tentang kehidupan Rasulullah saw.:


Apakah Rasulullah saw. Pernah memakan roti (dari gandum) yang halus dan putih?
Sahl menjawab,“ “Rasulullah saw. tidak pernah melihat gandum halus dan putih (sebagaimana sekarang) hingga beliau kembali ke hadirat Allah Azza wa Jalla.”
Ia ditanya lagi, “Apakah pada masa Rasulullah saw. telah ada alat untuk menghaluskan (saringan)?”
Sahl menjawab, “Waktu itu tidak ada alat untuk menghaluskannya”
Kemudian Sahl ditanya lagi, “Bagaimana caranya kalian menghaluskan sya'ir?”
Sahl menjawab, “Ketika itu, kami menampinya maka terbanglah apa yang dapat terbang. Setelah itu kami mengadoninya.”

Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin 'Abdurrahman dari ‘Ubaidullah bin ‘Abdul Majid al-Hanafi dari ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Dinar dari Abu Hazm yang bersumber dari Sahl bin Sa‘ad r.a.. 

Keterangan : 

  • Sahl bin Sa‘ad bin Malik al-Anshari dan bapaknya merupakan shahabat Rasulullah saw. Ia merupakan shahabat yang paling akhir wafat di Madinah, yaitu pada tahun 88 H» namun ada pula yang mengatakan pada tahun 91 H. 
  • Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Dinar menurut Ibnu Ma‘in periwayatannya dla‘if. 

Anas bin Malik r.a. mengatakan:

Nabiyyullah saw. tidak pernah makan di atas meja makan juga tidak di atas piring yang mungil dan tidak pernah pula dibuatkan roti dari gandum halus.
Yunus bin Abul Furat al-Bashri (perawi yang menjadi isnad Hadits ini berkata, “Aku bertanya kepada Qatadah, ‘Jadi di mana mereka makan?,”
Qatadah menjawab, “Di atas hamparan9 seperti ini.”

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Mu‘adz bin. Hisyam dari ayahnya dari Yunus yang bersumber dari Anas bin Malik r.a..

Keterangan : 

  • Hamparan yang khusus dihamparkan untuk makan.
  • Yunus bin Abul Furat al-Bashri periwayatannya diterima oleh Bukhari, Nasai dan Ibnu Majah. Namun menurut Ibnu Hibban, dia tidak teguh pendiriannya.

Masruq r.a. bercerita:


 “ Aku berkunjung kepada ‘Aisyah r. a., kemudian ia mengajak aku untuk makan. Ia ( ‘Aisyah) berkata, “Aku belum pernah makan kenyang, rasanya aku ingin menangis, sampai benar-benar aku menangis.”
Masruq berkata, “Mengapa demikian?”
‘Aisyah menjawab, “Aku ingat suasana tatkala Rasulullah saw. rneninggalkan alam fana ini. Demi Allah, beliau tidak pernah kenyang dua kali dalam sehari dengan roti dan daging.”

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’ dari ‘Ibbad bin ‘lbbad al Mahlabi dari Mujalid dari Sya‘bi yang bersumber dari Masruq r.a.. 

‘Aisyah r.a. berkata:


Rasulullah saw. tidak pernah kenyang makan roti sya‘ir, dua hari berturut-turut sampai beliau wafat.

Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan dari Abu Daud dari Syu’bah dari Abu Ishaq dari ‘Aburrahman bin Yazid dari al-Aswad bin Yazid yang bersumber dari ‘Aisyah r.a..

Anas r.a. berkata :


"Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum yang halus, hingga wafatnya."
Pada keluarga Rasulullah saw. tidak pernah tersedia roti Sya'ir secara berlebihan.

Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Abdurrahman, dari'Abdullah bin Amr -Abu Ma'mar-, dari 'Abdul Warits, dari Sa'id bin Abi Arubah, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas r.a..


Demikian pembahasan mengenai jenis roti yang dimakan Rasulullah saw. Bagi Anda yang ingin membaca semua isi kitab Asy-Syama-ilul Muhammadiyyah yang membahas lengkap, Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah SAW, silahkan bisa klik di sini.

Post a Comment for "Jenis Roti yang Dimakan Rasulullah SAW Menurut Kitab Asy-Syama-ilul Muhammadiyyah"