Dongeng dari Monic
Puisi Karya Sosiawan Leak
di hidungmu sungai lendir mengalir
menghilir dari rimba banana kota-kota
menguraikan ampas snow white yang hau hirup siang malam
hingga menganak darah ke mana suka
(tapi bukan dalam dongeng wait disney, sayang)
dimana cinta sejati membangkitkan hidup setelah mati
ciuman sucinya mengusir kutukan si ibu tiri
maka, tak perduli semburan dan ledakan gunung-gunungndi wajah
kau bor vena hingga bedah
meramunya serupa jalan layang atau tol bebas hambatan
agar merdeka kau sedot paksa miliaran kurcaci yang tengah berkendara
mengoplosnya dalam tabung uji coba
bersama paa opioid sintentik yang dibonceng iblis di udara buka
kemudian, kau lelpas pulang dalam kegelapan fly dan khayalan
tak ada lagi pemburu baik hati yang menukar belenggu dengan kebebasan
atau grumpy yang membunuh iri dengki, menyembunyikan kasih sayang
sendiri, kau tendang emboli demi mereguk kenikmatana
sambil terus memelihara pesta masa silam
yang malih rupa dendanm kecanduan
kini, tandas kau jilat ramuan ibu tiri yang jahat
hingga setiap waktu tumbuh jurang menganga tanpa tebing di depanmu
padahal tak ada kurcaci yang dalam sangkamu selalu menguntitmu
sampai, saat datang kematian
tanpa pangeran yang akan menciumkan kehidupan
sebab sang pangeran tengah bercinta dengan snow white di kehidupanmu
(sayang bukan dalam dongeng walt disney)
Semarang, Februari 2016
Post a Comment for "Dongeng dari Monic"