Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5+ Cara Menjual Bawang Merah dengan Harga Termahal, Petani Wajib Tahu


Cara menjual bawang merah dengan harga mahal harus benar-benar petani ketahui. Jika tidak banting tulangnya selama hampir 2 bulan, bayarannya dapat kalah dengan para tengkulak yang hanya bermodalkan omong saja.

Tidak sedikit para petani yang bisa dengan mudah diperdaya pedagang, baik ketika mereka menjual sendiri ke pasar atau pun saat menjualnya masih di lahan. Untuk meminimalisir hal tersebut, pada kesempatan kali ini blog membangun inspirasi akan membahas cara menjual bawang merah dengan harga mahal, yang ditulis berdasarkan pengalaman seorang petani dan juga pedagang bawang.

Cara Menghasilkan Bawang Merah Berkualitas

Seperti kita tahu, harga bawang merah tidaklah seragam seperti halnya cabai. Setiap bawang merah memiliki harganya masing-masing, inilah yang kadang dimanfaatkan para pedagang untuk membuat isu harga, sehingga harga bawang kecil bisa membuat petani berbipikir bahwa harga bawangnya murah, meskipun bawang yang dimilikinya berkualitas super.

Baca Juga : Cara Menjadi Petani Sukses Kaya Raya dengan Cepat dan Tepat

Seakan lupa bahwa harga bawang merah itu bervaritif, sebab jika ada harga bawang yang Rp. 10.000/kg dihari yang sama bukan tidak mungkin ada juga harga bawang yang mencapai Rp. 30.000/kg nya. Disinilah pentingnya memiliki bawang merah berkualitas, sehingga harga terbaik pun bisa kita dapatkan saat menjualnya.


Setidaknya ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan sebagai cara menghasillkan bawang merah berkualitas tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan bibit bawang merah yang kualitasnya sudah diakui, penulis sendiri menggunakan bibitnya sering dari Dukuh Ringin Brebes, yang tanahnya berwarna putih.

2. Menggunakan lahan yang subur dan sesuai dengan musimnya. Misalnya saja di musim penghujan biasanya tanah pasiran lebih cocok dan subur, atau musim kemarau di lokasi yang memang tersedia air bersih yang cukup untuk irigasi.

3. Pemupukan, penyiangan, penyemprotan pestisida dengan baik dan benar sehingga semua kebutuhan hidup tanaman dapat tercukupi dengan baik.

5 Cara Menjual Bawang Merah

Menurut pengalaman dan pengamatan penulis, setidaknya terdapat 5 cara menjual bawang merah. Pada postingan kali ini kita akan membahas ke 5 cara tersebut, lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya. Dengan hal ini semoga sobat bisa menemukan cara menjual bawang merah dengan harga termahal.

1. Menjual Sebelum Dipanen


Di desa penulis sendiri banyak para petani yang mengidam-idamkan bawang merahnya bisa dibeli saat belum di panen, alias masih ada di dalam tanah. Banyak alasan yang mendasarinya, mulai dari praktis, tidak perlu mengurus keperluan panen dan lain sebagainya.

Proses jual beli yang dinamakan sistem borongan atau sistem tebasan ini, biasanya mudah terjadi mana kala harga bawang merah tinggi, dan juga kualitas bawang yang dijual memang terlihat baik. Biasanya para tengkulak berani membayar bawang merah saat bawang tersebut berusia mulai dari 45 hari. Tentu saja hal ini memiliki beberapa kelemahan, waktu dan keterampilan dalam menaksir akan sangat menentukan pihak mana yang nantinya paling diuntungkan.

Selain itu harga bawang yang sering mengalami naik turun tentu akan sangat berdampak pada rugi atau labanya petani atau pihak pengepul, apalagi biasanya pembayarannya dilakukan kontan saat sudah disepakati sebuah harga. Jadi jika waktu membeli harga bawang merah 20.000/kg nya namun saat menjual sampai Rp. 40.0000/kg, tentu pedagang yang diuntungkan. Namun demikian, hal ini tak jarang juga bisa kebalikannya sehingga pedagang harus membayar banyak sekali kerugian.

Tidak terlalu pandainya petani dalam menaksir jumlah panen yang bisa diperolehnya, terkadang juga membuat mereka akhirnya tidak mendapatkan harga pantas. Jadi sebelum menggunakan cara ini, pastikan sobat sudah bisa menaksir berat dan harganyaya.

2. Menjual Saat Dibunen


Jika belum laku dengan sistem tebasan di lahan, biasanya juga ada sistem borongan di bunen. Cara ini lebih mudah, sebab penghasilan bawang merah sudah terlihat. Saat dijemur itu kita bisa menghitung ada berapa larik bawang yang kita miliki, dan memperkirakan berapa kg perlariknya. Jika ingin lebih pasti tidak ada salahnya sobat menimbang yang satu larik itu, kemudian dikurangi dengan berat kemungkinan penyusutan saat kering.

Cara menjual bawang merah dengan cara ini biasanya pedagang pun menggunakan sistem larikan, jadi misal satu lariknya diperkirakan 8 kg, kita tinggal mengkalikan dengan harga bawang per kg nya.

Memang simpel, tapi tanpa pengalaman dan penaksiran berat dan harga yang memadai sobat juga bisa mengalami kerugian karena bawanhnya dibeli tidak dengan harga maskimal.

3. Menjual ke Pasar Setelah Kering


Menjual bawang merah sampai kering ke pasar adalah hal yang lumrah di lakukan, dan tak sedikit petani yang ingin menjualnya secara mandiri. Perlu diingat, saat menjual ke pasar petani harus lihai jangan sampai jadi korban permainan para pedagang di pasar.

Tak sedikit pedagang lokal yang sedesa sekali pun memanfaatkan momen ini ketika ada petani yang berdagang bawangnya sendiri. Dengan bekerja sama dengan pedagang besar, seakan membantu petani mereka bekerja sama agar bisa membeli bawang tersebut dengan harga murah. Dari hasil kerja sama tersebut sang pedagang mendapatkan persenan, dan diuntungkan pula dengan kabar harga bawang murah sehingga bisa membeli di desa dengan harga yang lebih terjangkau.

Atas dasar itu, sebaiknya menjualah secara mandiri ketika menjual di lapak bawang. Jangan mudah terpengaruh dengan bujuk rayu para pedagang yang kelihatannya ingin membantu,sekali pun ia berasal dari desa sendiri.

4. Merogol Bawang Merah


Cara menjual bawang merah dengan harga mahal yang menjadi idaman banyak petani akhir-akhir ini, adalah dengan merogolnya. Yaitu memangkas daun bawang sehingga hanya tinggal umbinya saja.

Meski harganya lebih maksimal, para petani juga tentu membutuhkan biaya yang lebih banyak. Sebab untuk membuat bawang menjadi seperti itu membutuhkan tambahan pekerja lagi. Belum lagi jika ada oknum yang curang, baik dari segi timbangan, harga, maupun berbagai administrasi liar selama proses transportasi terjadi.

Untuk meminimalisr berbagai hal negatif terjadi, sebisa mungkin menitipkan produk bawang merah sobat hanya pada orang terpercaya dan telah menjadi rekomendasi bagi banyak petani lainnya.

5. Mengecernya di Kota


Harga bawang sayur untuk kebutuhan orang-orang kota, memang akan jauh lebih mahal jika sobat bisa langsung menjualnya ke mereka. Dengan memangkas arus distribusi ini, maka sobat benar-benar bisa mendapatkan harga termahal.

Jika sudah menjanjikan bahkan bukan tidak mungkin nantinya bukan hanya bawang sendiri yang sobat jual, namun sobat bisa membeli bawang para petani lain untuk kemudian diecerkan di kota. Agar lebih mudah mendapatkan pelanggan tetap, sangat disarankan agar sobat memiliki tempat sewa untuk berjualan.

6. Menimbun untuk Benih

Menyimpan bawang merah untuk benih juga memerlukan sebuah teknik, hal ini terutama agar bawang merah tidak mudah busuk. Bagi daerah yang memang bawangnya cocok untuk benih seperti Sisalam, Dukuh Ringin, Tegal Gandu dan lainnya di wilayah Brebes, harga bawang tentu bukan persoalan.

Contohnya musim ini, penulis menjual bawang sayur seharga Rp. 20.000/kg nya, untuk benihnya penulis harus membeli Rp. 47.0000/ kg nya. Padahal jika dijualnya dulu pas panen harga bawang tersebut hanya Rp. 12.000/kg nya. Namun selain memang bobotnya lebih ringan, menimbun bawang juga tidak boleh asal, sebab jika tidak justru bisa banyak yang busuk hingga merugikan petani itu sendiri.

Kesimpulan

Dari 5 cara menjual bawang merah di atas tentu semua memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Selain keberanian, pengalaman juga berperan penting agar sobat senantiasa bisa mendapatkan harga terbaik.

Semoga cara menjual bawang merah dengan harga paling mahal ini bermanfaat untuk sobat semua.

Post a Comment for "5+ Cara Menjual Bawang Merah dengan Harga Termahal, Petani Wajib Tahu"