Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ditanya Media Asing Rencana Kerahkan People Power, ini Jawaban Prabowo Yang Disindir TKN


Beritaterheboh.com - Capres Prabowo Subianto mengumpulkan wartawan media asing di Rumah Kertanegara, Senin (6/5) malam. Prabowo menyebut ada kecurangan dalam proses Pemilu 2019 di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Prabowo menyebut ada kesalahan menginput data di 73.000 TPS. Lalu ada sekitar 6,7 juta orang tak mendapatkan hak pilih. Mantan Danjen Kopassus itu juga menyebut ada pengerahan aparatur sipil negara untuk mendukung kampanye. Kubu 02 juga mengaku sulit mendapatkan izin saat kampanye Pilpres lalu.

"Kami meminta verifikasi dan koreksi dari semua penyimpangan ini," kata Prabowo.

Pertemuan ini tertutup untuk jurnalis lokal. Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) beralasan sesi ini khusus untuk media asing karena sesi dengan media lokal sudah sering dilakukan.

The Straits Times menulis jalannya pertemuan tersebut. Selain pemaparan soal dugaan kecurangan Pemilu, para wartawan media asing juga menanyakan isu soal 'people power' pada Prabowo. Hal ini mengacu pada ucapan Amien Rais yang mengajak rakyat turun ke jalan untuk memprotes hasil Pemilu.

"Apa pun yang dilakukan rakyat, itu keputusan rakyat. Saya bukan diktator. Saya tidak akan memerintahkan untuk melakukan ini atau itu. Saya tidak akan memanggil orang untuk pergi ke jalan. Tetapi saya yakin mereka akan melakukannya. Karena, jika Anda lihat sejarah, rakyat Indonesia bukan kambing. Mereka tidak akan menerima begitu saja," jawab Prabowo.

Tahun 2014 lalu dia mengaku tak bisa menerima kecurangan dalam hatinya. Namun Prabowo mengalah dan saat itu dia mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden Jokowi. Namun kali ini dia mengaku tak bisa lagi menerima kecurangan.

"Kali ini pelanggarannya banyak. Saya tidak bisa menerima pemilihan yang curang," kata Prabowo.

Sementara itu KPU masih melakukan penghitungan ulang. Saat ini Jokowi-Ma'ruf unggul dengan angka 56,32 persen. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga 43,68 persen dengan suara masuk hampir 70 persen.

Presiden Jokowi sebelumnya telah menyampaikan Pemilu di Indonesia berjalan dengan adil. Capres Petahana ini pun meminta pihak-pihak yang menuding kecurangan menunjukkan bukti.

Membantah kubu Prabowo, Jokowi menjelaskan, pelaksanaan Pilpres tidak ditangani serampangan. Ada sejumlah tahapan yang harus dilalui, mulai dari perhitungan suara di TPS oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), diteruskan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sampai ke KPU RI. 

Prabowo Curhat Ada Kecurangan Pemilu ke Media Asing, TKN Nilai Klaim Sepihak


 Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan indikasi Pemilu 2019 penuh kecurangan terstruktur, sistematis, masif kepada media asing. Menanggapi hal itu, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf menegaskan apa yang disampaikan hanya klaim sepihak.


"Klaim kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif, Pak Prabowo itu adalah klaim sepihak," ucap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Selasa (7/5).

Politikus PKB itu menyebut apa yang Prabowo sampaikan ke media internasional tidak tepat dan tidak benar. Menurut Karding, manuver Prabowo tersebut sudah terlihat bagaimana narasi itu ditunjukkan sejak masa pendaftaran pasangan calon presiden.

Narasi tersebut berupa ketidakpercayaan kepada penyelenggara pemilu dan tudingan kecurangan yang masif.

"Jadi memang narasi itu dibangun dan kami menduga sejak awal bahwa Pemilu kalau mereka kalah mereka akan memainkan itu dan terbukti menang hari ini seperti itu," kata Karding.

Diberitakan, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengundang media internasional untuk berdialog terkait masalah perjalanan sistem demokrasi di Indonesia. Terutama, adanya indikasi kecurangan pilpres 2019 yang sangat terstruktur, sistematis, dan masif.

Pertemuan tersebut digelar di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5).

"Saudara-saudara yang saya hormati dari komunitas asing, media asing, dan kedutaan besar dari negara sahabat di Jakarta. Kami telah menjalani kampanye politik yang sangat berat dan panjang. Setelah masa kampanye berakhir, kami mencoba untuk menjalin hubungan dengan media dan komunitas asing untuk menyampaikan pandangan kami," ungkap Prabowo membuka sambutannya.(Merdeka.com)

Post a Comment for "Ditanya Media Asing Rencana Kerahkan People Power, ini Jawaban Prabowo Yang Disindir TKN"