[CEK FAKTA] Ini Kata Prabowo Soal Pelabuhan dan Bandara Dikelola Asing
Beritaterheboh.com - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebutkan pihaknya mengaku keberatan jika pelabuhan dan bandar udara Indonesia dikelola oleh pihak asing. Menurut Prabowo, pelabuhan dan bandara yang merupakan titik vital negara Indonesia kini berada dalam pengelolaan pihak asing.
“Ada satu hal yang merisaukan, mengganjal di banyak warga negara. Dalam satu tinjauan strategis tentang core national interest suatu bangsa terutama adalah keutuhan wilayah. Sedikit negara di dunia yang mengizinkan pelabuhan dan bandara dioperasikan oleh perusahaan asing,” kata Prabowo dalam debat yang berlangsung di Shangri-La, Jakarta Pusat pada Sabtu (30/3).
Menjawab hal tersebut, calon presiden nomor urut 01 Joko 'Jokowi' Widodo pun mengatakan Prabowo terlalu khawatir. Jokowi mengatakan tidak akan menyerahkan hal terkait kedaulatan negara kepada pihak asing.
"Ini sebenenarnya negara-negara lain [juga] lakukan, karena anggaran yang terbatas, tentu saja kami mengundang investasi asing untuk berinvestasi. Hal-hal menyangkut kedaulatan tidak akan kami beri satu pun kepada negara lain. Ini sesuatu yang beda, investasi yang dilakukan perushaan bukan negara. Negara lain juga semua lakukan itu dan tidak pernah ada masalah," kata Jokowi.
Mendengar jawaban Jokowi, Prabowo pun menyatakan, "Maaf pak, pak Jokowi ini kan sahabat saya jadi saya ini. Pembantu-pembantu bapak banyak yang kasih keterangan yang menurut saya tidak tepat. Bagi kami dalam strategi perang, itu masalah strategik bukan masalah dagang, bukan masalah ekonomi."
"Kita khawatir pelabuhan, bandara di-operate asing suatu saat kepentingan nasional tak cocok bisa ditutup saluran napas kita, itu saluran napas bangsa," lanjut Prabowo
Prabowo juga mengingatkan bagaimana dulu, ketika Indonesia masih masuk dalam golongan negara paling miski, Bung Karno yang kala itu menjabat sebagai presiden Indonesia berhasil membuat angkatan perang Indonesia menjadi yang terkuat di Asia Tenggara.
"Bukan untuk gagah-gagahan, tapi bagi Bung Karno kemerdekaan adalah segala galanya," kata Prabowo. "TNI dulu diperintahkan untuk mati merebut lapangan udara. Kok dengan gampang memberi ke perusahan swasta dan asing?" katanya.
CEK FAKTA
Berdasarkan data yang didapat IDN Times, ada sejumlah negara lain yang juga menyerahkan pengelolaan pelabuhan atau bandaranya ke pihak asing.
VINCI Airports, perusahaan pengelola bandara asal Prancis, ternyata mengelola lebih dari 40 bandara di 11 negara, mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Brazil, Jepang, hingga Kamboja.
DP World merupakan perusahaan operator pelabuhan dari Dubai, Uni Emirat Arab. DP World telah melakukan integrasi pengelolaan terminal baru di Aden dan Ma’alla (Yaman), Dakar (Senegal), Sokhna (Mesir), dan Tarragona (Spanyol). Selain itu ada juga konsesi pengelolaan pelabuhan Aljazair dan pelabuhan Djen-Djen (Algeria).
Perusahaan ini juga punya pangsa kepemilikan mereka di terminal pelabuhan Chennai (India) dan Karachi (Pakistan), serta terlibat pada penanganan kargo di terminal Doraleh (Djibouti), terminal baru di Callao (Peru), dan Ho Chi Minh (Vietnam). Ia juga punya konsesi 40 tahun di Brisbane (Australia).
Begitu pula perusahaan operator pelabuhan dari Singapura, PSA International. Jaringan mereka termasuk pengoperasian terminal di pelabuhan Buenos Aires (Argentina), terminal di Kolkata dan Kandla (India), Tianjin dan Dongguan (China), serta terminal baru di Chennai (India), Vung Tau (Vietnam), Great Yarmouth (Inggris), dan Terusan Panama di sisi laut pasifik. Mereka juga mengembangkan terminal Singapura dan Antwerp (Belgia) juga terminal khusus kapal pembawa mobil di Pasir Panjang (Singapura). (IDNTimes.com)
“Ada satu hal yang merisaukan, mengganjal di banyak warga negara. Dalam satu tinjauan strategis tentang core national interest suatu bangsa terutama adalah keutuhan wilayah. Sedikit negara di dunia yang mengizinkan pelabuhan dan bandara dioperasikan oleh perusahaan asing,” kata Prabowo dalam debat yang berlangsung di Shangri-La, Jakarta Pusat pada Sabtu (30/3).
Menjawab hal tersebut, calon presiden nomor urut 01 Joko 'Jokowi' Widodo pun mengatakan Prabowo terlalu khawatir. Jokowi mengatakan tidak akan menyerahkan hal terkait kedaulatan negara kepada pihak asing.
"Ini sebenenarnya negara-negara lain [juga] lakukan, karena anggaran yang terbatas, tentu saja kami mengundang investasi asing untuk berinvestasi. Hal-hal menyangkut kedaulatan tidak akan kami beri satu pun kepada negara lain. Ini sesuatu yang beda, investasi yang dilakukan perushaan bukan negara. Negara lain juga semua lakukan itu dan tidak pernah ada masalah," kata Jokowi.
Mendengar jawaban Jokowi, Prabowo pun menyatakan, "Maaf pak, pak Jokowi ini kan sahabat saya jadi saya ini. Pembantu-pembantu bapak banyak yang kasih keterangan yang menurut saya tidak tepat. Bagi kami dalam strategi perang, itu masalah strategik bukan masalah dagang, bukan masalah ekonomi."
"Kita khawatir pelabuhan, bandara di-operate asing suatu saat kepentingan nasional tak cocok bisa ditutup saluran napas kita, itu saluran napas bangsa," lanjut Prabowo
Prabowo juga mengingatkan bagaimana dulu, ketika Indonesia masih masuk dalam golongan negara paling miski, Bung Karno yang kala itu menjabat sebagai presiden Indonesia berhasil membuat angkatan perang Indonesia menjadi yang terkuat di Asia Tenggara.
"Bukan untuk gagah-gagahan, tapi bagi Bung Karno kemerdekaan adalah segala galanya," kata Prabowo. "TNI dulu diperintahkan untuk mati merebut lapangan udara. Kok dengan gampang memberi ke perusahan swasta dan asing?" katanya.
CEK FAKTA
Berdasarkan data yang didapat IDN Times, ada sejumlah negara lain yang juga menyerahkan pengelolaan pelabuhan atau bandaranya ke pihak asing.
VINCI Airports, perusahaan pengelola bandara asal Prancis, ternyata mengelola lebih dari 40 bandara di 11 negara, mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Brazil, Jepang, hingga Kamboja.
DP World merupakan perusahaan operator pelabuhan dari Dubai, Uni Emirat Arab. DP World telah melakukan integrasi pengelolaan terminal baru di Aden dan Ma’alla (Yaman), Dakar (Senegal), Sokhna (Mesir), dan Tarragona (Spanyol). Selain itu ada juga konsesi pengelolaan pelabuhan Aljazair dan pelabuhan Djen-Djen (Algeria).
Perusahaan ini juga punya pangsa kepemilikan mereka di terminal pelabuhan Chennai (India) dan Karachi (Pakistan), serta terlibat pada penanganan kargo di terminal Doraleh (Djibouti), terminal baru di Callao (Peru), dan Ho Chi Minh (Vietnam). Ia juga punya konsesi 40 tahun di Brisbane (Australia).
Begitu pula perusahaan operator pelabuhan dari Singapura, PSA International. Jaringan mereka termasuk pengoperasian terminal di pelabuhan Buenos Aires (Argentina), terminal di Kolkata dan Kandla (India), Tianjin dan Dongguan (China), serta terminal baru di Chennai (India), Vung Tau (Vietnam), Great Yarmouth (Inggris), dan Terusan Panama di sisi laut pasifik. Mereka juga mengembangkan terminal Singapura dan Antwerp (Belgia) juga terminal khusus kapal pembawa mobil di Pasir Panjang (Singapura). (IDNTimes.com)
Post a Comment for "[CEK FAKTA] Ini Kata Prabowo Soal Pelabuhan dan Bandara Dikelola Asing"