Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips agar Ibu Hamil Bebas Heatstroke akibat Cuaca Panas

Tips agar Ibu Hamil Bebas Heatstroke akibat Cuaca Panas


Saat hamil, khususnya saat cuaca panas dan terik, bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi ibu hamil. Melakukan aktivitas sederhana seperti menjemur pakaian atau naik tangga bisa terasa berat dan tak nyaman. Tak hanya itu, peningkatan suhu bisa berisiko terhadap kehamilan. Salah satu risiko yang harus diwaspadai adalah terjadinya heatstroke.

“Heatstroke atau sengatan panas merupakan suatu kondisi kegawatan yang terjadi ketika suhu tubuh terlalu panas, disertai hilangnya kemampuan tubuh untuk menurunkan suhu. Pada kondisi heatstroke, suhu tubuh bisa meningkat hingga mencapai 40 derajat Celcius atau lebih,” kata dr. Andika Widyatama dari KlikDokter menjelaskan.
Klikdokter.com, Jakarta Saat hamil, khususnya saat cuaca panas dan terik, bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi ibu hamil. Melakukan aktivitas sederhana seperti menjemur pakaian atau naik tangga bisa terasa berat dan tak nyaman. Tak hanya itu, peningkatan suhu bisa berisiko terhadap kehamilan. Salah satu risiko yang harus diwaspadai adalah terjadinya heatstroke.

“Heatstroke atau sengatan panas merupakan suatu kondisi kegawatan yang terjadi ketika suhu tubuh terlalu panas, disertai hilangnya kemampuan tubuh untuk menurunkan suhu. Pada kondisi heatstroke, suhu tubuh bisa meningkat hingga mencapai 40 derajat Celcius atau lebih,” kata dr. Andika Widyatama dari KlikDokter menjelaskan.

Umumnya, heatstroke disebabkan oleh paparan terhadap suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu lama. Namun, heatstroke juga dapat disebabkan oleh aktivitas fisik atau olahraga berat di cuaca yang panas.

Ibu hamil, terutama pada trimester ketiga, akan mengalami peningkatan laju metabolisme basal (BMR) hingga 15–20 persen. Peningkatan laju metabolisme ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan proses pembentukan panas dalam tubuh yang berdampak terhadap meningkatnya suhu tubuh. Karena itu, merupakan suatu hal yang normal jika suhu tubuh wanita hamil mengalami sedikit peningkatan dibandingkan suhu tubuh biasanya, dan sering merasa gerah dan kepanasan, selama masih dalam rentang suhu tubuh normal, yaitu 36,5–37,2 Celcius.

Nah, karena peningkatan suhu yang dialami ibu hamil, cuaca panas harus diantisipasi dengan bijak. Jika tidak, kondisi ini bisa berujung pada terjadinya heatstroke yang dapat mengancam nyawa baik ibu hamil maupun bayi yang dikandung.
Kenapa ibu hamil harus waspada terhadap cuaca panas?

Wanita hamil lebih rentan terhadap dehidrasi  dan kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius. “Cuaca panas dapat memperburuk dehidrasi dan kondisi lain seperti morning sickness atau flu perut. Dehidrasi selama kehamilan dapat menyebakan kontraksi dini atau persalinan prematur yang dapat memengaruhi kondisi bayi ketika lahir,” kata Dr. Linda Fonseca, ahli obstetri dan ginekolog asal Texas, Amerika Serikat, kepada Live Healthy Austin.

Kenaikan suhu tubuh ibu saat cuaca panas, terlebih dengan kelembapan tinggi, ibu hamil bisa mengalami komplikasi medis. Mulai dari heat cramps, heat exhaustion, dan yang paling berat adalah heatstroke.

Heat cramps adalah bentuk paling ringan dari komplikasi yang diakibatkan peningkatan suhu pada ibu hamil. Gejalanya adalah kedutan pada otot dan kram yang terjadi pada lengan, betis, punggung, dan dinding perut.

Pada heat exhaustion, gejalanya lebih berat dan bisa terjadi keringat yang mengalir deras, merasa lemas, mual atau muntah, denyut nadi yang cepat dan lemah, keringat dingin, dan pingsan. Gejala ini bisa dirasakan tiba-tiba atau bertahap.

Sedangkan heatstroke adalah komplikasi yang harus sangat diwaspadai. Gejalanya adalah kenaikan suhu tubuh di atas 39,4 derajat Celcius. “Selain itu, gejala lainnya meliputi penurunan kesadaran, kejang, sakit kepala, mual, muntah, bicara cadel, frekuensi napas cepat dan dangkal, peningkatan frekuensi denyut nadi, kulit memerah, serta kulit terasa panas dan kering,” dr. Andika menambahkan. Jika tidak ditangani segera, heatstroke dapat menyebabkan kematian. Sering kali ketidakseimbangan elektronik yang signifikan menyertai heatstroke.

Jika ibu hamil mengalami heatstroke, kondisi ini dapat membahayakan diri Anda dan bayi. Ketika kenaikan suhu inti tubuh naik lebih dari 38,8 derajat Celcius, bayi dapat mengalami cacat tabung saraf (neural tube defect). Risiko inilah juga merupakan alasan kenapa ibu hamil dianjurkan untuk tidak mandi air panas atau sauna. Heatstroke saat hamil juga dapat mengakibatkan keguguran dan kematian ibu yang terjadi saat kehamilan.

Post a Comment for "Tips agar Ibu Hamil Bebas Heatstroke akibat Cuaca Panas"