Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Photography Menggunakan Teknik Strobist

Photography Menggunakan Teknik Strobist
Setelah bermain-main dengan dunia photography, pastinya kalian ingin meng-upgrade kemampuan untuk sesuatu yang lebih baik lagi. Selain peralatan yang harus kita upgrade, skill yang kita miliki pun harus terus berkembang seiring berkembangnya teknologi. Ketika memotret suatu objek, pastinya banyak teknik yang harus kita lakukan sehingga tidak melewatkan moment terbaik dari objek tersebut. Salah satu teknik yang membuat hasil photography itu terlihat halus dan menantang adalah teknik Strobist. Apa itu teknik Strobist? Sebelum berbicara panjang lebar kita harus tahu dulu basic dari teknik strobis itu sendiri.

Teknik Stobist adalah suatu teknik dimana kita menggunakan lampu flash yang terpisah dari Hot Shoe kamera. Kita biasa menyebutnya Off Shoe atau Off Camera Flash. Tanpa harus memasangnya pada kamera, kita bisa menghubungkannya dengan sinyal trigger. Bahkan bisa lebih menghemat daya karena hanya menggunakan baterai AA sehingga tidak perlu listrik lagi jika kita menggunakannya di lapangan. Dengan menggunakan teknik strobist ini kamu juga bisa menghasilkan foto yang lebih berdimensi. Teknik Strobist ini sudah terkenal dikalangan Photographer dan sudah tidak asing lagi bagaimana cara menggunakannya. Namun untuk kamu Photographer pemula dan ingin meng-upgrade skill, kamu bisa mengikuti tips dan trik yang akan Overloops bagikan di kesempatan kali ini.

Posisi Flash

Hal yang paling penting dalam teknik strobist ini adalah menyiapkan flash, trigger, dan lightstand. Berapa jumlah flash yang digunakan itu tergantung dengan objek yang akan difoto. Pengalaman kami ketika memotret motorcross di lapangan, kami menggunakan 2 lighting. Penggunaan 2 lighting pada pemotretan motorcross ini berguna untuk mendapatkan freeze momen yang tepat ketika objek bergerak dengan cepat. Kita juga menggunakan lensa 135 mm f2 yang merupakan lensa dengan bukaan sempit sehingga jarak titik focus juga sempit. Namun untuk menangkap fokus dengan jangkauan luas, lebih baik untuk menggunakan lensa dengan bukaan 8.






Penggunaan 1 lighting pun sudah cukup, jika cahaya yang dihasilkan dan posisi flash itu sudah tepat. Dengan kondisi langit yang cerah, penggunaan 1 flash ini sudah lebih dari cukup. Tetapi kembali ke awal, penggunaan lighting ini sesuai dengan kebutuhan objekmu.




Setelah mengetahui berapa flash yang akan kita gunakan dilapangan, selanjutnya kita juga memasangkan trigger pada body kamera. Trigger disini berguna untuk menghubungkan sinyal dari kamera ke flash yang telah diletakkan terpisah. Kemudian saatnya kita meletakkan flash diposisi yang akan dilewati objek jika objek tersebut bergerah, atau di beberapa titik yang membuat flash dapat menyinari objek secara merata.

Kamu bisa meletakkan flash tersebut dekat dengan objek agar sinyar yang dipancarkan lebih terang. Posisi flash pertama di depan objek agak menyamping dan flash kedua di belakang objek. Namun penempatannya jangan terlalu dekat, karena untuk objek yang bergerak cepat seperti motorcross ini memang memerlukan jarak aman yang tepat. Sehingga sebisa mungkin letakkan flash di posisi yang aman.

Posisi flash di belakang dan didepan menyamping ini ditujukan agar foto yang dihasilkan memiliki shadow atau efek dimensi seperti foto BMX tersebut.






Setting Kamera

Selanjutnya yang harus kita perhatikan setelah flash selesai di setting, kita mensetting kamera. Dengan penerangan yang maksimal, tentunya kita akan lebih mudah mengatur Ambient Exposure yang ada di lapangan. Hal ini bisa di setting menggunakan pengaturan Sutter Speed. Ketika pengambilan foto di siang hari, menggunakan shutter speed tinggi sangat disarankan agar tidak terjadi over exposure.

Untuk mendapatkan foto hss dengan kualitas baik, kita membutuhkan teknik flash yang memungkinkan untuk menangkap cahaya lebih dari 1/200. Berdasarkan pengalaman Overloops ketika memotret motorcross di lapangan, tim kami berhasil push limit di kecepatan 1/8000 sesuai dengan batas maksimum kamera kita. Untuk membuat karya seperti ini kita menggunakan lampu Godox AD600 B sebagai main light dan ditambah dengan Godox 360 Mark II sebagai secondary light. Kombinasi kedua light ini yang menghasilkan moment yang pas dengan pencahayaan yang tepat.






Nah, itu tadi beberapa tips photography dengan teknik strobist. Dengan menguasai berbagai macam posisi flash, kita bisa membuat foto yang biasa menjadi tidak biasa, dan tentunya dengan menambahkan dimensi sehingga foto tersebut terlihat menarik.

Berikut video terkait dengan menggunakan teknik storbist


1 comment for "Photography Menggunakan Teknik Strobist"