Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pasangan Asyik Kalah, Waketum Gerindra Akan Laporkan 4 Lembaga Survei Ini ke Polri


Beritaterheboh.com - Partai Gerindra akan melaporkan sejumlah lembaga survei ke polisi karena dinilai telah menipu publik dengan melakukan penelitian yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Sabtu (30/6), saya akan laporkan ke Mabes Polri," kata Wakil Ketua umum Partai Gerindra, Arief Poyuono kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/6).

Arief mengatakan lembaga survei tersebut diantaranya, Charta Politika, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indobarometer, dan Indikator.

"Ada keanehan dalam quick count oleh Lembaga Lembaga survei yang memenangkan Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum," kata Arief.

Arief mengatakan LSI hanya mengunakan 300 TPS sebagai sample TPS yang menjadi pengamatan. Kata Arief, artinya jika dihitung dengan rumus statistik untuk menentukan Margin of Error dari Lembaga tersebut -+/ 5 sampai dengan 5,6 persen dari Populasi TPS yang Ada di Pilkada Jawa Barat yang berjumlah 74.954 TPS.

"Akurasi hasil quick count tidak akan setepat hasil quick count yang mengambil sampel di atas 2.500 hingga 3.000 TPS yang memiliki margin of error hingga -/+ 1,6 sd 1,8 persen dengan tingkat Kepercayaan 95 persen," katanya.

Kata Arief, ada agenda kecurangan yang sedang dipersoalkan oleh lembaga-lembaga survei yang mungkin jadi konsultan pasangan RK-UU.

"Apalagi semua Lembaga Survei yang memenangkan RK-UU sebelum Pilkada selalu memprediksi Pasangan Sudrajat- Ahmad Syaiku keterpilihan nya hanya berkisar 7-9 persen," kata dia.

Arief menuding lembaga-lembaga survei tersebut jelas sudah berbohong pada publik, seperti Charta Politika yang melakukan survei Pilkada DKI Jelang seminggu mengatakan Ahok menang namun nyatanya kalah.

"Indikator bermain aman dengan komposisi 46 persen Ahok, 47 Anies nyatanya salah lagi," kata Arief.

Arief menambahkan KPU harus melaporkan pada organisasi yang menampung lembaga-lembaga survei itu untuk mencabut dan membubarkan lembaga survei yang sudah menipu publik Jawa Barat 

"Jika tidak Gerindra akan melaporkan ke Mabes Polri karena Lembaga Lembaga survei itu telah menipu publik," kata Arief.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya mempersilakan Gerindra melaporkan lembaganya ke polisi.

"Silakan saja, justru bagus, biar bisa kelihatan hasil real-nya dari pada teriak sia-sia," kata Yunarto kepada CNNIndonesia.com.

Berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politica, pasangan Ridwan Kamil-Uu meraih 33,51 persen suara, dan unggul dibandingkan tiga pasangan calon lainnya.

Pasangan yang diusung Gerindra, menurut Charta Politica berada di urutan kedua dengan perolehan 30,12 persen. Disusul pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 24,96 persen dan TB hasanuddin 11,41 persen.

Kata Yunarto, laporan tersebut merupakan hal yang wajar dan bukan merupakan bentuk kepanikan Gerindra. 

"Ini demokrasi, yang kalah dan merasa dirugikan berhak mempertanyakan dan melaporkan ke pihak penegak hukum, yang enggak boleh kan sebar fitnah pakai akun social media, atau bikin quick count yang menipu seperti pernah terjadi 2014," katanya.(CNNIndonesia.com)

Post a Comment for "Pasangan Asyik Kalah, Waketum Gerindra Akan Laporkan 4 Lembaga Survei Ini ke Polri"