Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memahami Lebih Dalam tentang Nabi dan Rasul

Gb. kisahasalusul.blogspot.com

Mengetahui berbagai hal tentang Nabi dan Rasul adalah satu hal yang sangat baik untuk kita manusia. Dengan mengetahui berbagai hal tentang Nabi dan Rasul, diharapkan kita menjadi semakin baik dalam menjalani kehidupan fana ini.

“Sesngguhnya pada kisah-kisah mereka (rasul-rasul) itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”  (QS. Yusuf : 111)

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Hud : 120)

“Apa yang diberikan  rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah;” (QS, Al-Hasyr : 7)

a. Pengertian Nabi dan Rasul

Nabi dan Rasul adalah hamba-hamba Allah pilihan yang menerima wahyu dan risalah dari Allah SWT. Nabi adalah hamba Allah pilihan yang menerima wahyu untuk dirinya sediri dan tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikannya kepada umat manusia.

Rasul adalah manusia pilihan yang menerima wahyu dan risalah dari Allah SWT. Dan bertanggung jawab menyampaikannya kepada umat manusia. Setiap Rasul adalah Nabi, sedangkan setiap Nabi belum tentu Rasul.

b. Jumlah Nabi dan Rasul

Jumlah Nabi dan Rasul sangat banyak. Namun yang tersebut dalam Al-Qur’an dan wajib kita imani berjumlah 25 orang. Mereka adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf, Syu’aib, Ayub, Zulkifli, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad SAW.

Banyak Nabi dan Rasul lainnya yang tidak dikisahkan dalam Al-Qur’an . Allah berfirman :

Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.(QS. An-Nisa: 164)

Nabi dan Rasul Allah SWT. Tidaklah sama keutamaan dan kedudukan mereka. Allah telah melebihkan derajat sebagaian nabi dan rasul atas sebagian yang lain. Allah SWT berfirman :

“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Diantara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat.” (QS. Al-Baqarah : 253)

Nabi Muhammad SAW. adalah Nabi akhir zaman, keberadaannya untuk menyempurnakan risalah dan syari’at ilahiyyah dari para nabi dan rasul sebelumnya. Allah SWT berfirman :

"Muhammad sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantaramu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi." (QS, Al-Ahzab : 40)

"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 3)

c.  Setiap Umat Memiliki Rasul

Setiap umat di dunia ini memiliki rasul. Allah SWT. mengutus setiap rasul-Nya untuk tiap umat sepanjang masa secara terus menerus. Tidak ada satu umat pun yang tidak mempunyai rasul. Hal ini supaya setiap umat di muka bumi ini tetap beriman dan berbakti kepada Allah SWT. serta menghindarkan kerusakan yang dilakukan oleh umat tertentu. Karena rasul diutus dengan tujuan mengingatkan mereka yang lalai dan memberi dan memberi kabar baik bagi yang ingat. Jadi setiap umat memiliki rasul. Allah berfirman :

"Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu," (QS. An-Nahl: 63)

"Dan tidaklah ada satu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan." (QS. Fathir : 24)

"Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya." (QS. Yunus: 47)

d. Rasul Pasti Seorang Laki-Laki

Alalh mengutus rasulnya dari golongan manusia, bukan malaikat atau makhluk lain, serta berjenis kelamin laki-laki. Allah berfirman :

"Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka," (QS. Al-Anbiya: 7)

Katakanlah : "Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka malaikat menjadi rasul." (QS. Al-Isra : 95)

Maka jelaslah bahwa Allah hanya memiliki seorang laki-laki sebagai rasul-Nya.

e. Tujuan Diutusnya Rasul-Rasul

Rasul-rasul diutus oleh Allah SWT. dengan maksud dan tujuan yang sama, yakni mengajak manusia beribadah kepada Allah dan memurnikan keimanan hanya kepada-Nya, serta memberi peringatan bagi mereka yang lalai. Allah SWT. berfirman :

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya : "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak disembah) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (QS. Al-Anbiya': 25)

Dalam ayat lain Allah berfirman :

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) : "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.".... (QS. An-Nahl: 36)

Dari ayat di atas, jelaslah bahwa tujuan diutusnya para rasul adalah untuk menyeru manusia untuk beriman kepada Allah.

f. Nabi dan Rasul Terpelihara dari Dosa dan Noda (Ma'shum)

Para nabi dan rasul Allah adalah manusia-manusia pilihan yang ditunjuk oleh Allah untuk mengemban misi ilahiyyah di muka bumi sebagai penyeru kebaikan dan pemberi peringatan bagi yang lalai. Allah berfirman dalam Al-Qur'an :

"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat. (QS. Ali Imran: 33)

Para nabi dan rasul adalah manusia-manusia pilihan yang benar-benar suci. Mereka telah dibersihkan dari berbagai macam keburukan dipelihara dari macam-macam maksiat, baik besar maupun kecil. Allah berfirman :

"Tidak mungkin seorang nabi berbuat khianat. (QS. Ali Imran: 161)

Para nabi dan rasul juga dibekali keistimewaan-keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Mereka dibekali dengan pekerti yang luhur dan mulia, seperti sifat benar (Shidiq), dapat dipercaya (amanah), merasa cukup dengan karunia Allah (qanaah), serta keberanian yang luar biasa dalam menentang kebathilan dan memerangi kesesatan. Perilaku dan sifat mulia tersebut adalah suri tauladan yang baik bagi para pengikutnya.

Para nabi dan rasul juga diberi mukjizat, yaitu kejadian luar biasa yang hanya terjadi pada diri nabi dan rasul atas izin Allah SWT. Allah memberikan mukjizat sebagai  bukti atau hujjah bagi kebenaran risalah yang dibawa oleh para nabi dan rasul-Nya.

g. Rasul-Rasul Ulul Azmi

Diantara para nabi dan rasul yang diutus oleh Allah, terdapat rasul-rasul Ulul Azmi.
Ulul Azmi artinya yang mempunyai tekad yang kuat dan keteguhan tanpa batas. Mereka mengerahkan segala daya dan upaya dengan penuh kesabaran untuk menegakkan kalimat Allah dan membumikan syariat Allah di muka bumi. Walaupun godaan dan tantangan serta bahaya datang silih berganti, mereka terus menjalankan misi kenabian yang telah diamanatkan, dengan penuh ikhlas karena Allah semata.

Allah menyuruh kepada Nabi Muhammad untuk mengambil suri tauladan dari para rasul ulul azmi. Firman-Nya :

"Maka bersabarlah kamu seperti rasul-rasul ulul azmi." (QS.  Al-Ahqaf: 35)

Rasul-raul ulul azmi adalah :

1. Nuh As.
2. Ibrahim As.
3. Musa As.
4. Isa As.
5. Muhammad SAW.

Allah telah menyebutkan nama-nama mereka dalam Al-Qur'an, dalam dua ayat :

"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh, (QS. Al - Ahzab : 7)

"Dan telah mensyari'atkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isya yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. As-Syura: 13)


h. Nabi Muhammad SAW. Penutup Risalah 

Tugas utama para nabi dan rasul adalah menyeru ummat manusia untuk menyembah Allah dan meninggalkan sesembahan selain Allah. Allah berfirman :

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaughut itu," (QS. An-Nahl: 36)

Kaitannya dengan hal ini para nabi dan rasul juga memperingatkan umat bahwa Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang mereka lakukan. Yang durhaka dan melampaui batas Allah akan menimpakan azab dan siksa, dan memberi ganjaran kebaikan dunia dan akhirat bagi mereka yang taat dan berbakti kepada Allah SWT.

Setiap nani itu akan datang sesudah nabi yang lain. Untuk lebih menyempurnakan ajaran yang telah dibawa oleh nabi sebelumnya. Jadi bagaikan memperbaiki bangunan , maka nabi yang baru datang seolah sebagai penerus dan penyempurna.

Namun para nabi dan rasul tersebut mengajarkan tata cara peribadatan kepada Allah sesuai dengan situasi dan kondisi ummat pada saat itu.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

"Perumpamaanku dan perumpaan semua nabi itu adalah sebagaimana seorang yang mendirikan sebuah bangunan (gedung), ia telah menyempurnakannya dan memperindahnya, orang yang mengunjunginya dan melihat bangunan tersebut berkata: "Kami belum melihat bangunan sebagus ini kecuali sebuah batu bata ini, maka akulah batu bata itu."  (HR. Bukhari Muslim)

Raslullah Muhammad SAW. adalah sebagai nabi terakhir dan sebagai penyempurna risalah yang dibawa oleh nabi dan rasul sebelumnya.

"Pada hari ini Aku telah menyempurnakan bagimu agamamu dan Aku telah sempurnakan nikmat-Ku padamu dan Aku rela Islam sebagai agama bagimu." (QS. Al - Maidah: 3)

Dengan kesempurnaan dan kelengkapan agama itu, maka selesailah tugas kenabian dan tidak akan ada lagi nabi atau rasul setelah Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT. berfirman :

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi ia adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi. (QS. Ahzab: 40)

Sumber : Mahfan. 2005, Kisah 25 Nabi & Rasul, Jakarta : Sandro Jaya



Post a Comment for "Memahami Lebih Dalam tentang Nabi dan Rasul"