Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyakit Ikan dan Udang : Larnae sp.

 Larnae sp. Gb. Google


BAB I

PENDAHULUAN

            Larnae sp. - Penyakit merupakan salah satu kendala dalam usaha budidaya perikanan. Hal ini disebabkan karena wabah penyakit dapat menimbulkan kematian ikan maupun udang budidaya. Tingginya tingkat kematian ikan budidaya dapat menurunkan produksi perikanan sehingga nilai pendapatan yang diperoleh menjadi turun jika dibandingkan dengan jumlah modal yang harus dikeluarkan untuk keperluan budidaya.

Menurut Handjani & Samsundari (2005) Penyakit merupakan gangguan terhadap kesehatan ikan yang dapat disebabkan oleh beberapa hal tertentu yang mengakibatkan rusaknya organ-organ sehingga dapat menimbulkan kematian. Serangan penyakit yang terjadi pada ikan disebabkan terganggunya interaksi antara tiga komponen utama yaitu, ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak terkontrol antara tiga komponen tersebut sering menyebabkan gejala-gejala yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan ikan (Bachtiar, 2002).

 Salah satu penyebab gangguan terhadap kesehatan ikan yaitu aktivitas mikroorganisme parasit. Infeksi yang disebabkan oleh parasit menjadi salah satu faktor yang menyebabkan munculnya infeksi yang disebabkan oleh patogen yang lebih berbahaya. Serangan parasit  bisa mengakibatkan  terganggunnya pertumbuhan, kematian bahkan  penurunan produksi ikan.  Berbagai organisme yang   bersifat parasit mulai dari protozoa, crusstacea dan annelida.

BAB II
Lernaea sp.

A.    Klasifikasi Lernaea sp.

Phylum            : Arthropoda
Kelas               : Crustacea
Subkelas           : Entomostraca
Ordo                 : Copepoda
Famili               : Lernaeidae
Genus              : Lernaea
Spesies            : Lernaea sp.

B.     Nama Penyakit

Penyakit yang disebabkan oleh Lernaea sp. adalah Lerneasis. Penyakit ini biasanya menyerang pada saat pembenihan atau pendederan. Ikan yang terserang penyakit ini mengalami luka pada tubuhnya dan terlihat dengan jelas cacing jangkar yang menempel dengan kuatnya dibagian badan, sirip, insang dan mata.

C.    Nama Inang

Lernaeasis pada mulanya hanya terjadi pada ikan mas, akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya ditemukan pula pada spesies ikan air tawar lainnya meliputi ikan-ikan air tawar seperti ikan Gurami, Nila, Ikan hias Bahkan di Filipina ditemukan di air payau (Chanos chanos).

D.     Ciri Morfologi

Lernaea sp.merupakan udang renik yang memiliki bentuk bulat memanjang seperti cacing. Pada bagian kepalanya terdapat organ yang berbentuk seperti jangkar sehingga organisme ini disebut sebagai cacing jangkar (anchorworm), organ ini berfungsi untuk menempel pada tubuh ikan yaitu jangkarakan dibenamkan pada tubuh ikan sehingga akan terlihat menempel pada bagian tubuh yang terserang parasit ini.

E.     Gambar
                      
                       


F.     Siklus hidup

                           

Menurut (Rahmanto, 2012) Siklus hidup Lernaea yaitu sebagai berikut:
a.       Mengalami 3x perubahan bentuk: Nauplinus, Copepodid, dewasa dalam waktu 21-25 hari.
b.      Pada stadium dewasa dibagi menjadi 2 bagian: Cylopoid dan dewasa.
c.       Pada saat stadia Copepodid. Lerneae hidup di sekitar tubuh ikan dan menggigit kulit/lendir ikan. Pada stadium ini, cacing tersebut sangat peka terhadap beberapa jenis obat-obatan.
d.      Selama stadium cyclopoid, Lerneae hidup disekeliling tubuh ikan. Selama stadium cyclopoid, lernea hidup di sekeliling tubuh ikan dan juga tidak tahan terhadap pengaruh obat-obatan.

G.    Penyerangan pada inang

Lerneaesp. akan menusukkan kepalanya ke jaringan kulit/daging ikan. Pada bagian yang ditusuk akan terlihat luka dan membengkak, namun karena ukurannya masih terlalu kecil, agak sulit untuk melihatnya dengan mata biasa. Individu dewasa sudah dapat dilihat dengan mata biasa.

H.    Akibat yang ditimbulkan

Parasit ini sangat berbahaya karena menghisap cairan tubuh ikan untuk perkembangan telurnya. Selain itu bila parasit ini mati, akan meninggalkan bekas lubang pada kulit ikan sehingga akan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Selain itu parasit ini juga akan menyerap nutrisi yang dimilki oleh inang sampai inang tersebut mati. Parasit ini menginfeksi dan menyerang semua ukuran dan umur ikan. Kematian masal tidak saja terjadi pada stadia larva, akan tetapi juga pada ikan dewasa. Diantara parasit Crustacea pada ikan air tawar, Lernaea merupakan parasit yang paling berbahaya, karena menyebabkan kematian ikan untuk semua stadia dan ukuran.


I.       Gejala yang muncul

Gejala yang tampak akibat infeksi Lerneae sp. yaitu munculnya parasit yang menempel di tutup insang, sirip, dan mata ikan serta terlihat ada luka disekitar tempat yang diserang. Selain itu juga terlihat sisik yang terkelupas serta borok. Sedangkan gejala klinisnya yaitu ikan yang kecil selalunya mati dan ikan yang besar akan mengalami kekurangan berat badan dan jika infeksi berlanjut maka akan menyebabkan kematian.

J.      Cara Mencegah dan Menanggulangi

Menurut Rahmanto (2012) pencegahan terhadap serangan cacing jangkar dapat dilakukan dengan melakukan pengeringan kolam, filter air sebelum dialirkan ke kolam atau menggunakan bahan kimia untuk membasmi cacing jangkar pada stadium nauplius dan copepodid. Upaya pengendalian terhadap serangan cacing jangkar dewasa sulit dilakukan, karena cacing ini memiliki kulit khitin yang tahan terhadap pengaruh senyawa kimia. Penggunaan gunting cukup efektif untuk memberantas cacing jangkar dewasa. Guntinglah bagian tubuh cacing jangkar yang menempel pada tubuh ikan dan segera dimusnahkan dengan cara mengubur atau membakarnya, sedangkan bagian kepalanya dibiarkan tinggal di dalam tubuh ikan. Untuk menghindari terjadinya infeksi sekunder, ikan direndam dalam larutan Tetracyclin 250 mg per 500 liter air selama 2 – 3 jam. Proses perendaman ini dapat diulangi selama 3 hari berturut-turut. Atau dapat dilakukan dengan senyawa kimia berupa larutan Bromex 0,12 – 0,15 ppm. Cacing jangkar pada stadium copepodid dapat dibunuh dengan merendam ikan yang terserang ke dalam larutan Dipterex 0,25 ppm selama 4 – 6 jam.
BAB III

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pembahasan di atas yaitu sebagai berikut:

Penyakit merupakan gangguan terhadap kesehatan ikan yang dapat disebabkan oleh beberapa hal tertentu yang mengakibatkan rusaknya organ-organ sehingga dapat menimbulkan kematian. Serangan penyakit yang terjadi pada ikan disebabkan terganggunya interaksi antara tiga komponen utama yaitu, ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit.

Ada berbagai jenis parasit yang menyerang pada ikan yaitu bakteri,  protozoa, virus, jamur, golongan cacing, dan udang renik. Salah satu jenis parasit ini termasuk crustacea (udang-udangan) tingkat rendah yaitu Larnaea sp. atau sering disebut sebagai cacing jangkar karena bentuk tubuhnya yaitu bagian kepalanya seperti jangkar yang akan dibenamkan pada tubuh ikan sehingga parasit ini akan terlihat menempel pada bagian tubuh ikan yang terserang parasit ini.



Daftar Pustaka

Mega, M. 2011. Identifikaasi Parasit Pada Ikan Bandeng. Jurusan Perikanan
Fakultas Pertanian. Universitas Sultan Ageng Tirtasya. Serang

Heckmann, R. (2003), Other Ectoparasites Infesting Fish; Copepods,
Branchiurans, Isopods, Mites and Bivalves, Aquaculture Magazine, USA.

Fujaya, Y. 1999. Fisiologi Ikan. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar

http://en.wikipedia.org/wiki/Fish_diseasediakses pada tanggal 28 Maret 2014

http://parasit.perikanan.html diakses pada tanggal 28 Maret 2014



Post a Comment for "Penyakit Ikan dan Udang : Larnae sp."