Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Melampaui Kegelapan

Puisi Karya Abu Ma'mur MF
Abu Ma'mur MF Gb. diambil dari FB nya

:kepada icuk

tidakkah kau lelah, cuk, melewati hari-hari
dengan segala nyeri terus menusuk
tubuhmu dulu bugar kini serupa pohon ranggas akarnya
senyummu tampak renta, suaramu serak terbata
langkahmu gontai. "hidupku diliputi badai," ucapmu perih
lalu meringkuk di sudut senyap sembari menghisap
serbuk-serbuk kegelapan dalam ruang pengap
dindingnya berjelaga mengabarkan kengerian
paling pekat

kau merupa sisypus yang terus mendorong
batu kegelisahan menuju puncak kenikmatan semu
lalu batu itu kembali menggelinding jatuh
ke dasar ngarai yang kelam dan rapuh

suatu pagi di kedai kopi yu raswi, saat gerimis
kau menangis, "aku terlampau lelah menapaki
labirin nestapa semacam ini. adakah kematian
lebih meriangkan?" ratapmu pilu
"aku rindu cahaya, aku rindu cahaya," ucapmu lalu

kulihat masih ada sepotong cahaya dalam lorong
matamu yang sembab. sebab kehidupan mengajarkan
dalam kegelisahan  paling purna sekalilun,
terselip butiran harapan
"aku akan menempuh perjalanan menuju
taman cahaya, kawan. jika pun aku mesti mati,
setidaknya aku telah berupaya melampaui kegelapan,"

sehabis pagi itu aku tak lagi melihatmu
entahlah. barangkali kau telah menemukan jalan
keluar dari labirin nestapa, melampaui kegelapan
bebas dari cengkeraman narkoba, semoga.

Tanjung, 2015

Post a Comment for "Melampaui Kegelapan"