Makalah Penyakit pada Ikan dan Udang : Ektoparasit pada Ikan oleh Cacing Dactylogyrus sp
BAB I
PENDAHULUAN
Ektoparasit pada Ikan oleh Cacing Dactylogyrus sp : Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim dengan jumlah pulau kuranglebih 17 ribu dan dapat mencapai dua per tiga wilayah Indonesia (Anonim 2007) yang menyimpan kekayaan sumber dayaalam laut yang besar dan belum dimanfaatkan secara optimal seperti ikan dll (Dahuri, 2000). Potensi perikanan di Indonesia telah dilaporkan sebesar 6,26 juta ton/tahun dengan beragam jenis ikan yang belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Padatahun 2005, total produksiperikananmengalami penurunan hingga menjadi 4,71juta ton (Anonim 2007).
Hal tersebut disebabkan karena banyaknya ikan yang sakit akibatkan beberapa parisit. Parasit merupakan hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Dengan kata lain parasit hidup dari pengorbanan inangnya. Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, dan jamur. Manfaat yang diambil parasit terutama adalah zat makanan dari inangnya.
Berdasarkan letak penyerangannya parasit dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama disebut ektoparasit yaitu parasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan dan kelompok kedua adalah endoparasit yaitu parasit yang berada dalam tubuh ikan.
BAB II
DACTYLOGIRIASIS
A. Identifikasi
Penyakit Dactylogiriasis merupakan salah satu penyakit infeksi atau penyakit parasiter ikan yang disebabkan oleh cacing Dactylogyrus sp.Dactylogyrus sp sering menyerang pada bagian insang ikan air tawar, payau dan laut (Gusrina, 2008). Menurut Kurnia (2010) Dactylogyrus sp menginfeksi insang semua jenis ikan air tawar, terutama ukuran benih.
Dactylogyrusmerupakan ektoparasit cacing yang ditemukan menyerang insang ikan dan jarang ditemukan pada permukaan tubuh ikan. Monogenea umumnya ektoparasit dan jarang bersifat endoparasit. Monogenea juga merupakansalah satu parasit yang sebagian besar menyerang bagian luar tubuh ikan (ektoparasit) jar ang menyerang bagian dalam tubuh ikan (endoparasit) biasanya menyerang kulit dan insang. Salah satu spesies dari kelas monogenea yang paling sering muncul pada ikan air tawar adalah Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus sp.
1. Morfologi
Monogenea merupakan cacing pipih dengan ukuran panjang 0,15-20 mmbentuk tubuhnya fusiform, haptor di bagian posterior dan siklus kait sentral sepasang dan sejumlah kait marginal. Salah satu contoh kelas monogenea yaitu Dactylogyridae yang mempunyai alat bantu organ tambahan pada tubuhnya yang biasa disebut squamodis yang berfungsi sebagai perekat, selanjutnya dikatakan bahwa ada sekitar 1500 spesies monogenea yang ditemukan pada ikan (Yudhie, 2010).Dactylogyrus spdewasa berukuran 0,2 – 0,5 mm. Mempunyaiduapasang eye spots padaujung anterior. Sucker terletakdekatujung anterior.Padaujung posterior tubuhterdapatalatpenempel yang terdiridari 2 kaitbesar yang dikelilingi 16 kaitlebihkecildisebutOpisthaptor.Mempunyai testis dan ovary.
Hewan parasit ini termasuk cacing tingkat rendah (Trematoda). Dactylogyrus sp sering menyerang pada bagian insang ikan air tawar, payau dan laut. Pada bagian tubuhnya terdapat posterior Haptor. Haptornya ini tidak memiliki struktur cuticular dan memiliki satu pasang kait dengan satu baris kutikular, memiliki 16 kait utama, satu pasang kait yang sangat kecil. Dactylogyrus spp mempunyai ophistapor (posterior suvker) dengan 1 – 2 pasang kait besar dan 14 kait marginal yang terdapat pada bagian posterior. Kepala memiliki 4 lobe dengan dua pasang mata yang terletak di daerah pharynx.
Dactylogyrus sp mempunyai sifat biologis antara lain : bersifat hermaprodit, sebagian besar telur terlepas dari insang dan sebagian kecil tertanam pada insang, ukuran telur : 50 um, bentuknya ovoid dan berspina seperti duri mawar/ rosethorn like, sexual maturity 3 – 6 hari. Larva dapat hidup tanpa hospes selama 1 hari, ikan mas dapat terinfeksi berat, juga ikan-ikan air tawar di kolam dan ikan-ikan impor.
2. Klasifikasi
Dactylogyrus sp digolongkan ke dalam phylum Vermes, subphylum Platyhelmintes, kelas Trematoda, ordo Monogenea, family Dactylogyridae, subfamily Dactylogyrinae dan genus Dactylogyrus.
Adapun klasifikasi dari parasit Dactylogyrus sp menurut Gusrina (2008) adalah sebagai berikut:
Filum : Vermes
Sub filum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Ordo : Monogenea
Famili : Dactylogyridae
Sub family : Dactylogyrinae
Genus : Dactylogyrus
Spesies : Dactylogyrus sp
3. Siklus Hidup
Parasit Dactylogyrus spp mempunyai siklus hidup langsung yang melibatkan satu inang. Parasit ini merupakan ektoparasit pada insang ikan yang bersifat ovivarus (bertelur). Telur-telur yang dilepaskan akan menjadi larva cilia yang yang dinamakan penetasan oncomiracidium. Oncomiracidium mempunyai haptor dan dapat menyerang sampai menyentuh inang. Hal ini sesuai dengan pendapat Anshary (2004) yang menyatakan sebagian besar parasit monogenea seperti Dactylogyrus spp bersifat ovivarus (bertelur) dimana telur yang menetas menjadi larfa yang berenang bebas yang dinamakan oncomiracidium. Insang yang terserang berubah warnanya menjadi pucat dan keputih-putihan. Penyerangan dimulai dengan cacing dewasa menempel pada insang atau bagian tubuh lainnya.
4. PenyerangancacingDactylogirussp
Cacing Dactylogirus sp merupakan parasit yang menyerang insang ikan air tawar, payau dan laut maupun hias peliharaan, seperti padaikan mas. Cacing Dactylogirus sp memiliki siklus hidup yang sangat cepat sehingga menghasilkan telur yang sangat banyak dan kemudian akan menetas menjadi larfa (oncomiracidium) dan berenang bebas untuk mencari inang yang sesuai. Cacing kelas Trematoda ini banyak menyerang ikan pada kolam yang memiliki kepadatan tinggi dan lebih banyak menyerang ikan yang kekuranganmakan (Irawan, 2004). Cacing tersebu takan menempel pada inang yang tepat dengan mengkaitkan kaitnyas ekaligus untuk menghisap darah inang dan dengan merusak filamen insang bersamaan dengan parasit yang lain (Irawan, 2004).
Penyerangan ikan dimulai dari cacing dewasa yang menempel pada insang atau bagian tubuh lainnya dan akan mengeluarkan telur atau gonad. Gonad tersebut akan jatuh keperairan dan berenang bebas setelah matang. Dalam waktu 2-3 hari, telur-telur tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi larfainfektif yang akan membentuk dua tonjolan di bagian anterior padasuhu 24-28oC. Pembentukan larfa tersebut diakibatkan oleh tekanan dari dalam perkembangan larfa, larva kemudian akan keluar dan berenang bebas mencari inang untuk tumbuh menjadi dewasa. Namun jika dalam waktu 1 jam larva tersebut tidak bisa menemukan inang yang tepat maka larva akan mati (Sachlan, 1974).
5. Gejalaikan yang terserang Dactylogirussp
Menurut Irawan (2004), gelaja-gejala yang ditimbulkan dari ikan yang terserang.
Dactylogirussp di antaranya adalah (1) Ikan menjadi kurus, (2) Berenang menyentak-nyentak, (3) Tutup insang tidak dapat menutupi dengan sempurna karena insangnya rusak, (4) dan kulit ikan kelihatantakbeninglagi. SedangkanmenurutGusrina (2008), gejala pada ikan yang terinfeksi Dactylogirussp di antaranyaadalah (1) Pernafasanikanmeningkat, (2) Produksilendirberlebih, (3) Insang yang terserangberubahwarnanyamenjadipucatdan (4) Keputih-putihan.
Gejalaklinis lain yang terlihat pada ikan yang terserang penyakit Dactylogiriasis tersebut di antaranya adalah (1) ikan akan nampak lebih lemah, nafs umakan berkurang, pertumbuhan lambat, tingkah laku dan berenang tidak normal yang disertai dengan adanya lendir berlebih, (2) ikan sering terlihat mengumpul di daerah air masuk, karena kadar oksigen pada daerah tersebut lebih banyak, (3) sering mengapung di permukaan, (4) insang terlihat pucat dan membengkak, sehingga operculum terbuka. Keadaan rusaknya insang akan menyebabkan ikan sulit bernapas, sehingga ikan akan tampak megap-megap seperti kekurangan oksigen. Sedangkan gejala kliniss ecaramikroskopis terlihat adanekrosis pada insang yang berwarna kekuningan atau putih, serta terjadi proliferasi di kartilagohialin pada lamella sekunder. Hal tersebut bisa disebabkan karena tertular dari ikan yang terinfeksi, bisa pula karena kolam tempat pemeliharaannya menggunakan sumber air tanah dan kurang bersih.
6. Pencegahan
Salah satu cara pencegahan dalam menanggulangi penyakit Dactylogiriasis adalah dengan memberikan pakan yang memiliki gizi tinggi. Mengurangi kepadatan ikan danmengatur sirkulasi air agar teratur dan dapat berjalan lancar (Irawan, 2004). Sedangkan untuk ikan yang telah terlanjur sakit dapat dilakukan pengobatan menggunakan larutan formalin 100-200 ppm, dan ikan yang sudah sakit parah sebaiknya dipindahkan atau disingkirkan agar tidak menular terhadap ikan yang lain (Irawan, 2004). Selain itu juga dilakukan dengan mengatur suhu atau temperatur air sekitar lebih dari 29oC. Adapun dengan menggunakan larutan garam dengan konsentrasi 500-1000 ppm selama satu jam, larutan Potasium Permanganat (PK) dengandosis 4 ppm selama 12 jam maupunmenggunakanasamglasialdengankonsentrasi o,5 ml/L selama 30 menit setiap 2 hari sebanyak 3-4 kali. Selain itu juga harus membersihkan kolam maupun aquarium serta memeriksa sirkulasi air dan udara serta kepadatan kolam. Adapun pengendalian yang dapat dilakukanantara lain adalah (1) direndam Formalin 250 cc/m 3 air selama 15 menit; (2) Methyline Blue 3 ppm sel`ma 24 jam; (3) mencelupkantubuhikankedalamlarutanKalium -Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ± 30 menit; (4) memakailarutanNaCl 2% selama ± 30 menit; (5) dapatjugamemakailarutan NH4OH 0,5% selama ± 10 menit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Parasit merupakan hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Dengan kata lain parasit hidup dari pengorbanan inangnya. Parasit pada ikan peliharaan dan ikan hias yang menyerang insang disebabkan oleh parasit jenis ektoparasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan seperti ektoparasit cacing Dactylogirus sp yang menyebabkan penyakit Dactyliogiris.
B. Saran
Untuk mengurangi penyakit pada ikan, harus dilakukan beberapa pencegahan agar ikan tetap sehat dan berkembang dengan baik serta terhindar dari parasit.
DAFTAR PUSTAKA
Kordi K, 2010. Panduan Lengkap Memelihara IKAN AIR TAWAR DI KOLAM TERPAL. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Post a Comment for "Makalah Penyakit pada Ikan dan Udang : Ektoparasit pada Ikan oleh Cacing Dactylogyrus sp"