Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makalah Penyakit Ikan dan Udang : Myxobolus sp. Penyebab Penyakit Myxosporeasis

Penyebab Penyakit Myxosporeasis Gb. alamikan.com

BAB I

PENDAHULUAN

Penyebab Penyakit Myxosporeasis : Penyakit ikan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat disebabkan oleh mikroorganisme lain, pakan maupun kondisi lingkungan yang kurang mendukung untuk kehidupan ikan. Maka dari itu, timbulnya serangan penyakit ikan merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stres pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit (Afrianto, 1992).

Organisme penyebab penyakit pada ikan sangatlah beragam, salah satunya adalah protozoa. Kehadiran protozoa dalam tubuh ikan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan ikan. Jenis protozoa yang biasa menyerang ikan antara lain Myxobolus sp. Serangan protozoa jenis ini menyebabkan penyakit Myxosporeasis. Inang utama dari Myxobolus sp. adalah ikan air tawar. Namun, ada beberapa spesies yang memiliki spesifisitas inang yang tinggi, misalnya Myxobolus cyprini inang utamanya adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Selain itu, ada spesies Myxobolus celebralis lebih banyak ditemukan pada semua ikan dari familia Salmonidae kecuali Rainbow trout. Gejala klinis ikan yang terserang Myxobolus sp. adalah terdapat bintil pada organ insang sehingga bagian operkulum tidak bisa tertutup dengan sempurna. Bintil berbentuk bulat telur dan berwarna putih kekuningan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang protozoa, cara penyerangangnnya terhadap inang, gejala yang timbul pada inang, dan cara penanggulangannya maka akan dibahas dalam makalah ini.




BAB II

Myxobolus sp. Penyebab Penyakit Myxosporeasis


A. Klasifikasi Parasit

Filum          : Myxozoa
Kelas          : Myxosporea
Ordo           : Bivalvulida
Famili         : Myxobolidae
Genus         : Myxobolus (Myxosoma)
Spesies        : Myxobolus sp.


B. Nama Penyakit

Myxosporeasis merupakan salah satu jenis penyakit parasitik pada ikan yang disebabkan oleh protozoa Myxobolus sp.Pada umumnya organisme penyebab ini dikenali dengan morfologi sporanya, jumlah dan lokasi filamen polar.

C. Nama Inang

Inang utama dari Myxobolus sp. adalah ikan air tawar. Namun, ada beberapa spesies yang memiliki spesifisitas inang yang tinggi, misalnya Myxobolus cyprini dan Myxobolus koi (Gill myxosporeosis) yang biasa ditemukan menyerang ikan mas (Cyprinus carpio) ukuran kecil (benih). Selain itu juga dapat menyerang ikan yang masuk dalam famili Salmonidae kecuali Rainbow trout terutama ikan yang muda (Salmo fario, S. lacurstris, S. iridens, Onchorhynchus kisutch, O. tshawytscha, dan Salvelinus namaycus).


D. Ciri-ciri Morfologi Parasit

Myxobolussp. merupakan protozoa yang tergabung dalam famili Myxobolidae. Parasit ini memiliki spora yang  berbentuk bulat dengan bagian enterior meruncing, berukuran 10 – 20 µm dan mempunyai dua buah polar kapsul dibagian anterior spora. Bentuk morfologi Myxobolussp. adalah sebagai berikut:


E. Siklus Hidup Parasit

Siklus hidup Myxobolus sp. belum diketahui secara pasti, tetapi ukuran spora sudah diketahui yaitu 10 – 20 µm sehingga sering tertelan oleh ikan. Ikan yang biasa terinfeksi oleh protozoa jenis ini adalah ikan air tawar. Spora berasal dari ikan mati yang terinfeksi, tetapi untuk menjadi spora yang infektif parasit harus berada di dalam lumpur kolam terlebih dahulu selama 4 atau 5 bulan. Penyebaran infeksi melalui oligochaeta sebagai inang perantara.

F. Kondisi Ideal Tempat Hidup

Myxobolussp. terdapat di lingkungan perairan seperti juga ikan yang hidupnya di lingkungan air. Jika keadaan lingkungan air kualitasnya jelek, maka akan mengakibatkan ikan stress, tetapi kondisi bagi parasit sangat baik, hingga parasit berkembangbiak dan populasinya cukup untuk menginfeksi ikan, sehingga ikan itu sakit. Kandungan oksigen di dalam air sangat berpengaruh  terhadap kehidupan parasit ikan. Myxobolussp. termasuk kelompok endoparasit yaitu parasit yang tempat hidupnya di dalam tubuh ikan seperti intestinal (usus), ginjal, gonad, hati, dan yang lainnya. Kelompok endoparasit memperoleh oksigen dari hasil metabolisme.

 Selain oksigen, suhu juga berpengaruh terhadap perkembangan parasit. Suhu berpengaruh terhadap ikan maupun parasitnya terutama di perairan yang ada zonanya ( kedalaman ) dengan adanya tipe suhu. Di bagian dasar perairan temperature dapat 20° C atau kurang, sedang di permukaan air dapat mencapai 32° C, hal ini dapat menyebabkan ikan menjadi stress bila perbedaanya sangat besar. Demikian pula dengan pakan, jika gizinya tidak diperhatikan, maupun kebersihan dari bahan asal pakan, dapat juga ikan menjadi sakit. Jika ikan tidak mau makan, menyebabkan badan menjadi lemah dan tingkat immunitas menurun sehingga mudah terserang parasit.

G. Kebiasaan Hidup

Parasit tersebut biasanya terdapat pada insang, juga terdapat pada kulit. Parasit ini berbentuk kista (mengandung spora-spora) dan akan pecah apabila matang. Spora-spora akan dilepaskan ke dalam air.

H. Cara Penyerangan

            Myxobolus sp. merupakan protozoa penyebab penyakit myxosporeasis. Protozoa ini memiliki spora yang berukuran kecil, yaitu 10 – 20 µm sehingga sering tertelan oleh ikan. Ikan yang biasa terinfeksi oleh protozoa jenis ini adalah ikan air tawar. Di dalam usus ikan, spora Myxobolus sp. akan melepaskan sejenis anak panah yang terikat dengan semacam benang halus ke polar kapsulnya dan apabila anak panah mencapai dinding usus, maka spora akan bergantungan pada dinding usus. Selanjutnya dinding spora akan larut dan keluarlah sejenis binatang yang dapat bergerak seperti amoeba. Binatang ini akan masuk ke saluran darah dan menyebar ke seluruh tubuh untuk membentuk bintil baru yang siap menyebarkan spora. Bintil – bintil yang terdapat dalam tubuh ikan yang terinfeksi sebenarnya merupakan kumpulan dari ribuan spora. Bintil ini sering menyebabkan tutup insang selalu terbuka. Penyebaran spora ini dapat terjadi jika ikan mati atau melalui luka pada tubuh ikan.

Pada ikan yang terserang terdapat benjolan menyerupai tumor, terjadi gangguan pada sirkulasi pernafasan akibat penghambatan konsumsi oksigen, penurunan aktivitas insang dan fungsi organ pernafasan. Organ yang menjadi targetnya adalah intestinal, ginjal, gonad, hati, insang, dan jaringan tulang rawan.

I. Gejala Penyakit

Gejala klinis pada ikan yang terinfeksi parasit ini umumnya relatif spesifik, yaitu :

·      Ekor ikan menjadi berwarna gelap (terlihat ekornya menghitam karena kerusakan saraf),
·      Terjadi deformasi tulang sehingga bentuk tubuh ikan membengkok,
·      Ikan berenang berputar-putar seperti sedang mengejar ekornya sendiri (gejala abnormalitas ini  disebut “whirling”),
·      Terlihat adanya benjolan putih berbentuk bulat-lonjong menyerupai butiran padi pada ingsang ikan. Benjolan tersebut adalah kista yang berisi ribuan spora Myxobolus sp.,
·      Pada infeksi berat, overculum tidak dapat menutup sempurna karena terganjal oleh benjolan kista tersebut.
J. Cara Menanggulangi

Cara menanggulangi penyakit Myxosporeasis bisa dilakukan dengan mencegah dan mengobati. Adapun pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :

·      Menerapkan manajemen kesehatan ikan secara baik dan benar,
·      Segera memusnahkan ikan yang terinfeksi,
·      Menghindari penggunaan air dari kolam yang sedang terinfeksi,
·      Menerapkan sistem filtrasi air sebelum menggunakannya,
·      Mendesinfeksikan kolam yang terserang dengan melakukan pengeringan dan pengapuran sebanyak 25 kg/ha yang kemudian dibiarkan selama seminggu,
·      Spora dapat dibunuh (dieradikasi) dengan menggunakan unslaked lime (calsium oxide) 25% yang dibenamkan di dasar kolam sedalam 3 cm dan 380 g calsium oxide/m2 selama 2 hari.

BAB III
KESIMPULAN

Myxosporeasis merupakan salah satu jenis penyakit parasitik pada ikan yang disebabkan oleh protozoa Myxobolus sp.Inang utama dari Myxobolus sp. adalah ikan air tawar. Parasit ini memiliki spora yang  berbentuk bulat dengan bagian enterior meruncing, berukuran 10 – 20 µm dan mempunyai dua buah polar kapsul dibagian anterior spora. Parasit tersebut biasanya terdapat pada insang, juga terdapat pada kulit. Parasit ini berbentuk kista (mengandung spora-spora) dan akan pecah apabila matang. Spora-spora akan dilepaskan ke dalam air.
Pada ikan yang terserang terdapat benjolan menyerupai tumor, terjadi gangguan pada sirkulasi pernafasan akibat penghambatan konsumsi oksigen, penurunan aktivitas insang dan fungsi organ pernafasan. Organ yang menjadi targetnya adalah intestinal, ginjal, gonad, hati, insang, dan jaringan tulang rawan. Cara menanggulangi penyakit Myxosporeasis bisa dilakukan dengan mencegah dan mengobati. Salah satunya yaitu dengan menerapkan manajemen kesehatan ikan secara baik dan benar.
  

DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E & Liviawati, E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta: Kanisius.
Dewi, Titis Candra. 2010. Studi Myxobolus sp. pada ikan mas (Cyprinus carpio) secara konvensional dan scanning electron microscope (SEM). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Irianto, Hartono. 2012. Waspadai Myxobolus sp. Tipe Baru Parasit pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Ngrajek, Jawa Tengah. http://badandiklat.jatengprov.go.id/. Diakses pada 31 Maret 2014.
Wikipedia, the free encyclopedia.htm. 2005. Myxosporeasis. http://www.google.co.id.




Post a Comment for "Makalah Penyakit Ikan dan Udang : Myxobolus sp. Penyebab Penyakit Myxosporeasis"