Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Kritik & Masukan Rakyat Bagi Pemerintah


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemerintah memiliki arti system menjalankan wewenang dan kekuasaan mengatur kehidupan sosial, ekonomi,dan politik suatu Negara atau bagian-bagiannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemerintah merupakan sebuah organisasi yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengelola system pemerintah dan menetapkan kebijakan untuk mencapai tujuan Negara.
Menurut Ndraha pemerintah adalah segenap alat perlengkapan Negara dan lembaga-lembaga kenegaraan yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Negara Indonesia merupakan sebuah Negara yang demokratis, dan berlandaskan pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Indonesia menjalankan pemerintahan republic presidensial dengan system politik didasarkan pada Tria politika yakni kekuasaan Legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Menurut Pasal 4 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan  menurut UUD. Hal ini mengandung arti bahwa Presiden Republik Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang memegang kekuasaan pemerintahan. Kemudian presiden adalah penyelenggara atau pemegang kekuasaan Pemerintahan Negara. Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden. Presiden dalam menjalankan fungsinya dibantu oleh mentri-mentri Negara, mentri-mentri Negara diangkat dan diberhentikan oleh Presiden (Pasal 17 UUD 1945), Presiden tidak dapat membekukan atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Sementara itu menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,


Pemerintah daerah merupakan kepala daerah sebagai unsure penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Sedangkan Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pentingnya Suara Rakyat bagi Penyelenggara Pemerintahan



Bersama Humas Brebes (Wartawan Nu Online)
Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan :
-          Indonesia adalah Negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak  berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat)
-          Pemerintah berdasar atas system konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutism (kekuasaan tidak terbatas)
-          Kekuasaan yang tertinggi berada ditangan rakyat
Menurut saya sangatlah wajar jika kekuasaan tertinggi suatu pemerintahan ada ditangan rakyat, karena seyogyanya pemerintah memang dibentuk oleh rakyat dan ada karena memang adanya rakyat itu sendiri. Hakikatnya pemerintah adalah abdi rakyat, dimana setiap apa yang dilakukan dan diprogmramkan prioritas utama adalah kesejahtraan rakyat. Apapun nama kebijakannya, bahkan apapun nama pasalnya, seharusnya semuanya mengacu pada kesejahtraan rakyat, baik untuk hari ini, esok dan selamanya.
Kita semua sadar bahwa yang menggerakan pemerintahan adalah orang-orang yang dipercaya rakyat untuk mengemban amanat tersebut. Sebagai manusia pengemban amanat pemerintahpun wajib sadar bahwa dirinyapun adalah manusia biasa seperti halnya masyarakat umum. Dimana sebagai manusia kita paham betul bahwa tidak ada yang sempurna, pasti membutuhkan bantuan orang lain untuk melengkapi kekurangan bahkan memberi  tahu letak kesalahan. Karena tidak jarang, kita sebagai manusia baru mengetahui letak kesalahan dan kekurangan kita setelah diberi tahu oleh orang  lain.
Sama halnya dengan pemerintah, sebagai pemegang amanat. Pemerintah tetap saja manusia biasa yang memiliki blind spoot atau titik buta, dimana tidak jarang tidak mampu melihat kesalahan dan kekurangannya sendiri. Ketika muka anda cemong di depan umum, seharusnya berterimakasih kepada yang memberi tahu dan mengingatkan sehingga bisa segera dibersihkan. Bukan lantas marah saat diingatkan, apalagi setelah ditertawakan karenanya. Kemudian orang yang mengingatkan dianggap sebagai penyebab utama perasaan terhina tersebut.
Tanpa berniat menggurui, namun inilah suara rakyat. Bahwa pemerintah yang baik adalah yang welcome terhadap setiap keritik dan masukan dari  masyarakatnya, bahkan masukan yang dipublish dimedai masa sekalipun. Meski diketahui orang banyak selagi itu positive kenapa dipermasalahkan ?
Tidak jarang ada pejabat suatu pemerintahan tertentu ada yang begitu marah ketika kebijakannya dikoreksi, kesalahannya dipublish dimedia masa dikolom curahan hati masyarakat disuatu Koran. Bahkan hanya karena wilayah yang ia pimpinnya masuk dalam pemberitaan. Seharusnya ia legowo mendengar suara masyarakat yang merupakan sarana mengetahui titik blindspoot yang tak dapat ia lihat tersebut. Seharusnya pula ia menjadikan hal itu sebagai renungan dan koreksi diri, bisa saja masyarakat tersebut sudah berkali-kali mengingatkan kepada kita, atau bahkan sering ditolak untuk menemui kita karena kesibukan atau bahkan alasan gengsi dan kesombongan, untuk menerima masyarakat kecil yang merasa sangat jauh lefelnya. Naudzubillahimindzalik…. Anda bekerja untuk siapa ?  Untuk masyarakat atau untuk Prestise anda sendiri ?
Suara rakyat adalah suara Tuhan, istilah ini sangat trend, terlebih dikala zaman presiden Soekarno. Sayapun tidak sepenuhnya membenarkan istilah tersebut, namun memang suara rakyat adalah gambaran kebutuhan dimasyarakat, gambaran dampak kebijakan kita dipemerintahan, dan gambaran untuk menentukan kebijkan pemerintahan dimasa mendatang bahkan kebijakan yang bisa segera diputuskan setelah mengetahuinya.
Dan yang paling penting adalah suara rakyat adalah masukan berharga yang akan menyelamatkan kita Dunia dan Akhirat. Karena memimpin berarti juga mendapat amanat besar dari Tuhan yang kelak dimintai pertanggung jawaban oleh-Nya.
Kita semua pasti ingat dengan kisah Umar Bin Khatab dikala beliau sedang memimpin umat Islam.
Dimana pada suatu malam sahabat umar mengajak sahabat Aslam untuk berkunjung kesebuah kampung kecil di sekitar Madinah.
Ketika ada suara tangisan anak kecil dari suatu tenda yang lusuh, khalifah mengajak sahabatnya untuk berkunjung ketenda tersebut memastikan keadaan orang-orang yang ada didalamnya barangkali membutuhkan bantuan.
Setelah masuk sahabat Umar melihat seorang wanita dewasa yang sedang duduk dekat perapian.  Setelah mengucapkan salam beliaupun minta izin untuk melihat anak yang sedang menangis. Ketika beliau bertanya wanita ini selalu menjawab dengan ketus. Rupanya anak tersebut menangis karena sangat lapar. Dan betapa terkejutnya sang khalifah ketika mengetahui yang dimasak perempuan tersebut hanyalah batu.
“Aku memasak batu-batu ini untuk menghibur anakku. INILAH KEJAHATAN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB. Dia tidak mau melihat kebawah , apakah kebutuhan rakyatnya sudah terpenuhi atau belum,” kata wanita itu.
“Lihatlah aku seorang janda . Sejak pagi tadi, aku dan anakku belum makan apa-apa. Jadi anakkupun kusuruh puasa, dengan harapan ketika waktu berbuka kami mendapat rezeki. Namun ternyata tidak. Sesudah maghrib tiba, makanan belum ada juga. Anaku terpaksa tidur dengan perut kosong . Aku memasukan batu-batu kecil, memasukannya kedalam panic dan kuisi air. Lalu batu-batu itu kumasak untuk membohongi anakku dengan harapan dia akan tertidur lelap sampai pagi. Ternyata tidak. Mungkin karena lapar sebentar-sebentar dia bangun dan menangis minta makan,” ucap wanita itu.
“Namun apa dayaku?  sungguh Umar bin Khattab tidak pantas jadi pemimpin. Dia tidak mampu menjamin kebutuhan rakyatnya,” terang wanita itu.
Wanita itu tidak tahu yang ada dihadapannya adalah Khalifah Umar bin Khattab. Aslam sempat hendak menegur wanita itu. Tetapi, Khalifah Umar mencegahnya. Khalifah lantas menitikan air mata dan langsung bangkit dari tempat duduknya.
Segeralah diajaknya Aslam pergi cepat-cepat ke Madinah untuk kemudian langsung mengambil sekarung gandum di Baitul Mal.
Tanpa memperdulikan rasa lelah, Khalifah Umar mengangkat sendiri karung gandum tersebut dipunggungnya. Meski berulang kali Aslam mencegah dan menawarkan dirinya saja yang membawa gandum tersebut.
Mendengar permintaan Aslam , wajah sahabat Umar memerah padam.
“Aslam jangan jerumuskan aku kedalam neraka. Kau akan menggantikan aku memikul beban ini, apakah kau mau memikul beban dipundakku ini dihari pembalasan kelak?”  Kata Umar dengan nada tinggi.
Aslam tertunduk mendengar perkataan Khalifah Umar. Sembari tersek-seok, Khalifah Umar mengangkat karung itu dan diantarkan ketenda tempat tinggal wanita itu.
Sesampainya disana Khalifah Umar menyuruh Aslam membantunya menyiapkan makanan. Khalifah sendiri yang memasak makanan yang akann disantap oleh wanita itu dan anak-anaknya.
Khalifah Umar segera mengajak keluarga miskin tersebut makan setelah masakannya matang. Melihat mereka bisa makan, hati Khalifah Umar terasa tenang.
Makanan habis dan Khalifah Umar berpamitan. Dia juga minta wanita tersebut menemui khalifah keesokan harinya.
“Berkatalah yang baik-baik. Besok temuilah Amirul Mukminin dank au bisa temui aku juga disana. Insya Allah dia akan mencukupimu,” kata Khalifah Umar.
Keesokan harinya, wanita itu pergi menemui Amirul mukminin. Betapa kagetnya wanita itu melihat sosok Amirul Mukminin, yang tidak lain adalah orang yang telah memasakannya makanan untuk dia dan anaknya.
“Aku mohon maaf. Aku telah menyumpahi dengan kata-kata dzalim kepada engkau. Aku siap dihukum,” kata wanita itu.
“Ibu tidak bersalah, akulah yang bersalah. Aku berdosa membiarkan seorang ibu dan anak kelaparan diwilayah kekuasaanku. Bagaimana aku mempertanggung jawabkan ini dihadapan Allah? Maafkan aku, ibu” kata Khalifah Umar.
Coba kita tanyakan pada diri sendiri, jujur sejujur-jujurnya.
Jika ada orang yang berkata “INILAH KEJAHATAN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB. Dia tidak mau melihat kebawah , apakah kebutuhan rakyatnya sudah terpenuhi atau belum.”
“Namun apa dayaku?  sungguh Umar bin Khattab tidak pantas jadi pemimpin. Dia tidak mampu menjamin kebutuhan rakyatnya.”
Jika kata-kata tersebut adalah kata-kata yang anda dengar langsung dari rakyat anda, atau bahkan anda baca dimedia apa yang akan anda lakukan ?  
Apakah anda akan mengancam orang tersebut dengan pasal penghinaan, pencemaran nama baik didepan umum, atau UUD ITE ?  
Ataukah kemudian para pejabat lain, atau pasukan militer yang anda miliki , anda tugaskan menemui orang tersebut untuk kemudian membawanya kehadapan anda, untuk menunjukan kepada orang tersebut dan semua masyarakat yang anda pimpin akan betapa kuasanya anda?  
Jika itu yang anda lakukan, berarti anda bekerja bukan untuk beribadah kepada-Nya, dan takut akan pertanggung jawaban kepada-Nya, tapi anda bekerja atas dasar keserakahan urusan dunia semata.
Hingga akhirnya jika para pemimpin yang ada di Negeri ini , mulai dari Desa sampai Pusat Pemerintahan Negara seperti itu maka rakyat kecil, yang seharusnya diayomi dan dilindungilah yang akan banyak menjadi korban.
Beruntunglah kita yang memiliki banyak pemimpin bijak, yang menjadikan setiap hal apapun yang menunjukan kesalahan diri dan kebijakannya , ia langsung bersitighfar dan kemudian bertindak untuk memperbaiki. Langsung menemui orang yang bersangkutan jika menemui kasus seperti diatas , bukan karena untuk dipuji masyarakat , atau sekedar pencitraan, tapi karena sadar kita semua adalah hamba yang kelak dimintai pertanggung jawaban dari setiap apa yang dilakukan dan diamanatkan.
Hakikatnya suara rakyat adalah suara Tuhan yang ingin menyelamatkan kita agar tidak terjerumus ke Neraka-Nya. Hakikatnya suara rakyat adalah kepedulian, meski lewat kritik dan perbuatan lain, namun ia setidaknya mengingatkan kita agar tidak terus terlena dalam kesalahan dan kelalaian.
Sungguh luar biasanya anda , para pemimpin yang mau mendengar suara orang-orang yang dipimpinnya. Meski banyak fasilitas yang bisa diberikan untuk menghubungi anda, namun anda welcome , pintu rumah anda selalu terbuka lebar, dan diri anda selalu maksimal untuk berusaha melayani, karena anda sadar inilah konsekuensi dari amanat jabatan.
Sungguh bijaksananya anda, yang mau terjun langsung melihat masyarakatnya, baik terang-terangan atau sembunyi-sembunyi. Sungguh beruntungnya anda bisa langsung membantu rakyat yang benar-benar membutuhkan. Media manapun kalah, karena anda selalu tahu lebih dulu rakyat yang membutuhkan. Karena setiap orang yang ada dibawah anda, anda tugaskan untuk mengawasi setiap masyarakatnya yang membutuhkan, dan saat mengetahui keberadaannya anda langsung bergegas sendiri, meski tanpa ajudan, meski tanpa pakaian dinas, karena anda sadar jabatan ini bukan hanya untuk dunia namun yang lebih besar dan lebih berat adalah tanggung jawab terhadap Tuhan.

Semoga kebahagiaan dan syurga selalu milik anda, pemimpin-pemimpin kebanggaan umat, hingga akhirnya menjadi kebangaan Allah dan Rasul-Nya.


Peran Penting DPR


Bersama H. Agung Widiyantoro, SH., M.Si
Anggota DPR Republik Indonesia (2014 -2019)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah jabatan paling strategis untuk menyampaikan aspirasi rakyat, baik ditingkat daerah maupun pusat. Keberadaannya sebagai wakil rakyat sangat membantu untuk mewakili rakyat bertatapan langsung dengan para pemimpinnya.
Bahkan untuk mengesahkan Undang-Undangpun, Presiden harus mendapat persetujuan dari DPR.  Inilah bukti kongkreet DPR adalah wakil rakyat sebagai symbol dari kekuasaan tertinggi yaitu kekuasaan rakyat.
Hak DPR dibidang legislatif ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
Hak DPR dibidang pengawasan meliputi :
-          Hak Tanya/bertanya pada pemerintah
-          Hak interplasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan pada pemerintah
-          Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah
-          Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal
-          Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah
Hakmu sungguh luar biasa bapak/ibu..
Hak yang semakin mudah untuk mengurus kami, menyuarakan dan menyampaikan aspirasi dan kebutuhan kami. Terimakasih bapak/ibu mau berjuang maksimal untuk kami. Ketika begitu banyak wakil rakyat yang minta dilayani majikannya (rakyatnya), ketika begitu banyak wakil rakyat yang ingin meraup keuntungan dari harta hak majikannya, ketika begitu banyak wakil rakyat tak peduli akan kerugian dan kesengsaraan majikannya akibat  dari perbuatannya, ketika begitu banyak yang terlena tertidur dalam rapat kerjanya, ketika begitu banyak wakil rakyat yang bekerja hanya untuk penghasilan pribadinya.
Namun engkau lain dari yang lain…
Engkau begitu lantang mengapresiasikan kebutuhan kami, engkau begitu sibuk mengurus dan berfikir keras mensejahtrakan kami. Tak jarang engkau lupakan anak istri, engkau lupa makan bahkan mandi, saking kerasnya berusaha dan berkarya, saking sibuknya keliling melihat para pemberi amanat pekerjaanmu (rakyat), karena engkau sadar engkau ada karena mereka yang memilihmu…
Karena engkau sadar ini adalah amanat Tuhan yang khusus diberikan untuk orang-orang sepesial sepertimu..
Terimakasih untuk semua didikasi yang maksimal engkau berikan untuk kami, kami sangat ridho engkau menjadi wakil kami. Semoga kita bisa bertemu kembali di Jannah-Nya.
Renungan Diri
Ibn Umar r.a berkata : saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya…….(HR.Bukhari Muslim)
Sudah mampukah kita memimpin diri ini?  Bisa terhitungkah kita gagal dalam memimpin kaki, tangan. Bahkan lidah untuk berbuat kemaksiyatan?  
Sudahkah kita mampu memimpin keluarga kita dengan baik?   Ridho dan bahagiakah istri atau suami kita terhadap kita?  Mampukah kita mengarahkan anak-anak kita kearah kebaikan, kearah kekuatan iman dan tauhid?  
Sungguh lemah kita sebagai manusia tanpa pertolongan-Nya.
Semoga mereka yang mendapat amanat memimpin untuk cakupan yang sangat banyak selalu diberi kekuatan dan ilmu untuk mampu menjalankan kepemimpinnya dengan baik.
Mari kita do’akan bagi mereka yang sedang salah mengambil kebijkan yang justru menyengsarakan manusia yang dipimpinnya, agar segera mendapat petujuk dan hidayah.
Mari kita ingatkan mereka para pemimpin yang salah , jika ia masih dekat dengan kita, agar kelak ia selamat.

Lakukanlah dengan cinta, cinta karena engkau benci jika peminmpinmu di masukan kedalam neraka yang didalamnya penuh api dan siksa…..

Salam Kepedulian
DETATANG- KAMAL

Abu ja’la (ma’qil) bin jasar r.a berkata : saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda : tiada seorang yang diamanati oleh Allah memimpin rakyat kemudian ketika ia mati masih menipu rakyatnya, melainkan pasti Allah mengharamkan baginya surge. (HR.Bukhari – Muslim)
Aisah ra berkata : saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda dirumah ini : ya Allah siapa yang menguasai sesuatu dari urusan umatku, lalu mempersukar pada mereka, maka persukarlah baginya. Dan siapa yang mengurus umatku lalu berlemah lembut pada mereka, maka permudahlah baginya. (HR. Muslim)
Abu Maryam al’ azdy r.a berkata kepada muawiyah: saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda : siapa yang diserahi oleh Allah mengatur kepentingan kaum muslimin, yang kemudian ia sembunyi dari hajat kepentingan mereka, maka Allah akan menolak hajat kepentingan dan kebutuhannya pada hari qiamat. Maka kemudian muawiyah mengangkat segala hajat kebutuhan orang-orang (rakyat).
(HR. Abu Dawud, Attairmidzi)

Dari Abdullah Ibnu Amar Ibnu al-A’sh Radliyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam melaknat orang yang member dan menerima suap. (HR.Abu Dawud dan Tirmidzi)


Referensi:
pemerintah.net
wikipedia.org
dream.co.id
Islamislogic.wordpress.com




Post a Comment for "Pentingnya Kritik & Masukan Rakyat Bagi Pemerintah"