Karena Di Sana Mungkin Tak Ada Pegangan
Ketika telah usai semua alam dilalui….
Mulai dari alam Ruh, Rahim, bahkan Dunia…
Sungguh terasa singkat hidup di Dunia dahulu…
Namun dampaknya sangat panjang dirasakan…
Sungguh beruntung ….
Yang memanfaatkan hidup di Dunia dengan ibadah dan amal…
Alam kuburpun terasa nikmat seperti malam pengantin…
Bahkan kiamat yang dinanti terasa cepat muncul...
Dibangkitkan untuk kemudian berkumpul….
Di Padang Ma’syar menuju keabadian…
Hingga sampailah dikursi panas pengadilan…
Catatan amal lembar perlembar dibukakan…
Semua anggota badan menjadi saksi perbuatan…
Mulut dikunci tak bisa bicara…
Hati bergetar, takut tiada tara…
Ketika satu persatu anggota badan menceritakan….
Berbagai kesalahan yang pernah dilakukan…
Lalu setelah itu melangkah kaki ini….
Ketitian jembatan shirat penentu nasib diri…
Mana sepatu mahalmu ?
Mana harta melimpahmu ?
Mana anak istri yang begitu engkau cintai ?
Bahkan gelar dan jabatan yang engkau angkuhkan ?
Disana tak ada alas kaki…
Meski lebih tajam dari pedang harus tetap dilewati…
Tak ada istri apalagi sanak family…
Semua ketakutan memikirkan nasib diri…
Satu persatu, orang kau lihat berjatuhan…
Jatuh bukan lagi ketanah…
Yang hanya bisa menghancurkan kepalamu…
Namun jatuh kedalam lautan api…
Yang berlipat lebih panas dan ganas…
Bermacam siksa, murka, dan amarah…
Akan menimpa mereka penuh bengis…
Wahai diri ini yang serakah…
Wahai diri ini yang kotor…
Atas dasar apa engkau belum juga taubat…
Atas dasar apa engkau masih malas sholat…
Semua manusia kala itu …
Akan lebih memilih jadi tanah…
Atau memilih kembali kedunia untuk memperbaiki diri dan ibadah…
Namun semua sudah terlambat…
Waktu tak bisa diulang meski sesaat…
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan taubat semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu, dan memasukan kamu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman yang bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS.At-Tahrim:8)
Dilansir dari islamcendikia.com bahwa titian siratul mustaqim yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadist dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terjadi dikehidupan Akhirat
2. Banyak yang jatuh dan juga selamat
3. Jembatan menuju syurga dengan neraka dibawahnya
4. Licin dan menggelincirkan
5. Setajam pedang
6. Tujuh kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia
7. Berduri dengan ujungnya yang bengkok
8. Ukuran pasti besar kecilnya hanya Allah yang tahu
9. Jadi penentu manusia apakah ia masuk syurga atau neraka berdasarkan dari perbuatannya didunia
. Digambarkan durinya seperti pohon sa’dan di dunia
Berikut beberapa Al-Qur’an dan hadist yang dimaksud:
Lebih Tajam dari Pedang
Fakta tAl-Qur’an titian sirotul mustaqim digambarkan dengan sebuah garis yang lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Terkait dengan keadaan neraka dan jembatan dan jembatan sirath al-mustaqim Al-Qur’an sudah menjelaskan dalam surat Al Maryam ayat 71-72 yang setidaknya memiliki arti dan makna dibawah ini:
“Dan tak ada satupun dari kalian semua , melainkan datang menuju neraka . Bagi Tuhanmu hal itu merupakan kemestian yang telah ditetapkan. Lantas kami akan menyelamatkan umat yang bertaqwa dan membiarkan umat yang dzalim di neraka dengan keadaan berlutut.”
Licin dan Berduri
Ada sebuah hadits shahih dan diakui kebenarannya diriwayatkan oleh Al Bukhari yang artinya kurang lebih sebagaimana dibawah ini :
“Licin (serta bersifat ) menggelincirkan. Diatas (jembatan siratul mustakim) dijumpai besi-besi pengait dan kawat yang berduri dimana ujungnya bentuknya bengkok. Jembatan itu bagai sebuah pohon yang memiliki duri di Nejd, dikenal pohon Sa’dan. ..
Serta dibentangkan jembatan jahanam. Aku adalah orang yang pertama kali melewatinya. Pada saat itu para Rasul berdo’a: Ya Allah, selamatkanlah. Pada sirath juga ada pengait-pengait layaknya pohon Sa’dan. Hanya saja , tidak ada yang tahu ukuran besarnya , kecuali hanya Allah SWT. Oleh karena itu, ia mengaitkan manusia berdasarkan amalan mereka.”
Dalam riwayat Imam Ahmad, Rasulullah bersabda,” Untuk neraka jahannam, ada sebuah jembatan yang lebih halus darpada rambut dan lebih tajam daripada pedang yang mengkilap. Para malaikat akan berdoa, “Ya Allah, selamatkanlah. Selamatkanlah mereka. Sebagian orang ada yang selamat dan sebagian ada yang masuk ke dalam jahannam sesuai dengan amal perbuatannya”
Semua ulama sepakat bahwasanya Ash-shiraath adalah jembatan nyata, terbentang di atas perut jahannam, tajamnya melebihi tajamnya pedang dan halusnya melebihi halusnya rambut.
Kondisi orang-orang mukmin saat menyeberangi ash shirath berbeda sesuai dengan tingkatan keimanan dan amalan mereka atau sesuai dengan kemunafikan, kemaksiatan dan dosa-dosa besar mereka. Orang-orang mukmin yang jujur mereka akan berjalan di jembatandengan aman dan selamat karena diterangi dengan cahaya keimanan dan amal shaleh mereka.
Rasulullah SAWmengabarkan jika ingin kaki kita kokoh saat melewati ash shiraath maka jangan lewatkan beberapa rahasia berikut. Apa bentuk rahasianya?. Tak lain adalah perbuatan-perbuatan utama yang hendaknya kita lakukan dan biasakan selama di dunia.
Masjid adalah rumah Allah dan merupakan tempat bagi orang-orang yang bertakwa. Allah menyantuni orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya.
Rasulullah SAW bersabda,”barangsiapa berbuat kebaikan dengan bersedekah maka dia diperbolehkan melalui ash shirat dengan mendapatkan petunjuk”
Sabda Rasulullah SAW,”barangsiapa yang memberi maaf terhadap orang lain maka Allah akan menyedikitkan kesulitannya di hari kiamat”
“Barangsapa yang menyambungkan bagi saudaranya yang muslim kepada orang yang mempunyai kekuasaan dalam menyampaikan kebaikan atau memberikan kemudahan kepada orang yang tengah dalam kesulitan, Alla akan memberikan pertolongan atas kemudahan melewati Ash-shiraath pada hari kiamat ketika kaki goyah.” (HR.’Aisyah r.a)
“Barangsiapa yang melapangkan diri untuk membantu orang lain, Allah akan mengisi hatinya pada harikiamat dengan keridhoan-Nya dan barangsiapa yang berjalan dengan saudaranya akan suatu kebutuhan kemudian dia bisa memenuhinya,maka Allah akan menetapkan dua kakinya pada hari ketika kaki-kaki akan terpeleset kedalam neraka” (HR. Anas)
firmanlover.blogspot.com/2014/10/jembatan-shiratal-mustaqim.html
http://www.ummi-online.com/rahasia-selamat-melewati-jembatan-akhirat.html
Photo : Google
Post a Comment for "Karena Di Sana Mungkin Tak Ada Pegangan"