Jangan Gengsian Maka Hidupmu Akan Bergengsi
Ketika zaman telah begitu pesat, ditengah semakin mudahnya anak negeri mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, justru generasi kita dilanda oleh sebuah penyakit baru yang disebut penyakit gengsi.
Betapa banyak lulusan-lulusan universitas ternama Indonesia bahkan Dunia tidak sedikit yang menganggur, dampaknya begitu luas menyebabkan pengagguran terus bertambah setiap waktunya.
Bukan hal yang tabu jika lulusan-lulusan sarjana kebanyakan menginginkan langsung pekerjaan yang memiliki image dan prestise tinggi dimata masyarakat juga dirinya. Padahal melalui proses dari nol lah karakter mereka terbentuk, bahkan pemimpin yang akan mampu memipin dengan baik, ataupun pengusaha yang mampu mengembangkan bisnisnya dan mempertahankan kesuksesannya adalah mereka yang memulai kariernya dari nol.
Sebelum membahas terlalu jauh judul diatas berikut sedikit gambaran trackrecord dari pekerjaan saya dan sedikit hikmah yang saya dapatkan dari berbagai pekerjaan kasar tersebut. Ini sengaja saya ceritkan agar tidak tong kosong nyaring bunyinya, atau agar tidak hambar karena tanpa bukti yang jelas dari penulisnya.
1. Dari tukang parkir di Jakarta saya belajar tentang kerja keras dan persahabatan. Bahkan saya bisa tahu begitu banyak sisi BAIK pereman dan brandalan sekalipun. Jika seandainya lingkungan dan orang-orang sekitar memberi kepercayaan pada mereka dan mau berinteraksi serta member contoh yang baik bukan hal yang mustahil mereka menjadi sangat baik, bahkan juga sholeh.
2. Dari jualan bahan dan pakaian jadi, jualan pulsa dan pakan hewan piaraan saya belajar mental dan berwirausaha, terutama saat harus membantu toko menjual stok celana dalam yang tak laku dijual . Saya beranikan diri untuk saya yang menjual langsung dilapangan. Alhamdulillah stok jadi tinggal sedikit setelah dijal di alun-alun Bandung dan pasar harian (manisan/kliwonan saya lupa)
3. Dari jadi tukang cuci mobil di Cuci dan salon Mobil Bardocar wash Bandung, saya banyak belajar karakter orang-orang kaya.
4. Dari jaga warnet saya belajar memahami karakter anak-anak.
5. Dari jualan baso, saya belajar ngaji rasa, kemadirian dan wirausaha. Ternyata pekerjaan yang dipandang sebelah mata justru menghasilkan kawan, dari jualan baso rata-rata sehari saya mendapat penghasilan 150.000 bersih. Sudah makan dan jajan dan storan loh. Coba hitung sebulan berapa. Padahal itu saya bekerja diorang lain, kalau punya sendiri tentu lain hasilnya. Inilah yang membuat saya terinspirasi untuk bisa berwirausaha kelak.
6. Dari Subha Expresindo saya belajar mengelola bisnis dan manusia. Terutama saat saya sudah diangkat menjadi Asisstance manager marketing menyalip puluhan orang lama yang belum merasakan hal itu. Disini saya belajar memimpin, memotivasi tim yang kendur semangat kerjanya. Bahkan belajar bertanggung jawab dengan mencari langsung tim baru kelapangan dengan saya membawa produk. Alhamdulillah puluhan orang berhasil saya bawa langsung dari lapangan untuk bekerja di bagian marketing.
7. Dari skyline dan Hotel Sarifan Pasific saya belajar memahami karakter orang-orang kaya bahkan juga pejabat, dan artis yang tidak jarang mereka berkunjung kesana.
8. Dari hayam wuruk plaza saya belajar rendah hati, dan memahami bagaimana karakter manusia. Semoga kita dihindarkan dari sikap iri hati, dan sombong, terutama sikap benci akan kebahagiaan orang lain, dan bahagia akan penderitaan orang lain. Ketika saya dinobatkan menjadi the best employed (karyawan terbaik) katagori cashier terbaik, sat itulah saya paham bahwa tidak semua orang bahagia dengan bahagianya temannya.
9. Sementara dari Firna Gelas Indonesia saya belajar kedisiplinan, karena ternyata bekerja di PT (Pabrik) kita harus mampu mengimbangi mesin yang terus memproduksi tanpa henti.
Itu adalah berbagai pekerjaan saya yang jauh dari kata luar biasa, semoga teman-teman pembaca mau berbagi pengalamannya untuk berbagi inspirasi dikolom komentar.
Sejujurnya dari berbagai pekerjaan yang telah saya lalui, justru dari pekerjaan-pekerjaan kasarlah saya mendapatkan banyak pembelajaran berharga, dimulai dari ngaji rasa, menghargai orang lain, bergaul, makna hidup, sampai pada belajar mental,kemandirian dan mental wirausaha.
Sebab dengan mental wirausahalah akan muncul lapangan-lapangan kerja baru yang setidaknya bisa bermanfaat untuk diri sendiri bahkan untuk orang lain, bukan justru malah menambah makin menumpuknya jumlah pengangguran karena membudayanya mental-mental karyawan.
Jika seandainya pekerjaan saya jadi guru bukan ladang ibadah tentu saya akan sangat berani fokus menjadi enterpreuner disegala bidang, sebab hanya enterpreuner lah yang memiliki kemerdekaan yang sesungguhnya, jiwa yang mandiri, bahkan penghasilan yang tidak dibatasi serta bebas mengembangkan diri. Namun atas dasar akhirat tugas mulia itu harus tetap saya laksanakan.
Entah mengapa banyak orang yang gengsi untuk berusaha, bahkan saya menjadi petanipun mau , namun sering ngomong sama orangtua tapi belum jua di izinkan. Saya tidak mau seperti kuliah dulu, dengan tanpa izinnya jadi gagal. Oleh karena itu nunggu restu baru action.
Coba kita lihat dan baca sejarah orang-orang sukses, mesti kita akan sadar. Bahkan adalah loh seorang pemulung sampah yang akhirnya bisa jadi bos pemsok sampah, kemudian memiliki banyak karyawan dan akhirnya punya banyak asset seperti mobil dan rumah mewah. Why not kawan. Mau bukti yang lebih dekat dengan kita, coba temui pa Muhadi Setiabudi Owner Dedy Jaya Group . minta beliau cerita riwayat pekerjaannya. Beliau pernah cerita langsung pada saya dan bertanya apa tidak ingin saya jadi pengusaha seperti beliau. Pa Muhadi adalah mantan pedagang Asongan bahkan kendektur bus, namun kita tahu sekarang perusahaanya sudah menggurita beggitu banyaknya mulai dari Armada bus yang banyak jumlahnya, Rumah sakit, toko mas, bahan bangunan, kampus, hotel dan lain-lainnya, padahal beliau hanya lulusan MTS kawan. Itu karena beliau telah mendapatkan ilmu yang tidak ada dibangku kuliah justru sangat luar biasa manfaatnya, yaitu ilmu bisnis, mental,opportunity, dan ilmu lainnya yang ia peroleh dari proses hidup dan karirnya yang dimulai dari nol.
Jika bukti ini kurang coba tanyakan pengusaha-pengusaha lain, meski banyak kau temui hal yang serupa dimulai dari nol. Bahkan Andrie Wongso motivator nomor 1 Indonesiapun mengalami itu.
Kenapa kita harus kaya kawan .
Memang kita lebih baik miskin jika hanya untuk sombong dalam kekayaan , sebab kesombongan itu hukumannya pasti neraka. Tapi itu kalau hati kita jauh dari Allah dan ilmu-Nya. Dengan kekayaan justru kita akan semakin mudah beribadah dan bermanfaat bagi Agama.
Saya pernah sangat sedih medengar seorang kiyai yang mantan mualaf dan dulu seorang missionaries bercerita bahwa dulu saat beliau jadi missionaries agama X , Beliau dan kawan-kawannya selalu tertawa ketika melihat orang Islam sedang meminta sumbangan untuk masjid dijalanan “Itu lihat orang Islam miskin, untuk membangun masjid saja mereka mengemis , nyair (bahasa sunda mencari ikan dengan jala) di Jalan). Kalau kawan-kawan tidak tergerak hatinya mengetahui ini, berarti ada masalah dikeimanan kawan-kawan.
Jika seandainya kita kaya tentu membangun masjid adalah hal yang mudah bahkan masjid yang dibangun diatas tanah kita dan uang kita sendiripun bisa.
Dengan kekayaan yang orang-orang beriman miliki, Insya Allah Islam dan generasinya akan semakin maju, dan tentu sebelum kita meninggalkan alam Dunia ini kita bisa meninggalkan banyak hal yang bermanfaat untuk keturunan kita , Agama, dan manusia.
Perlu bukti lain untuk memberimu Inspirasimu kawan, Baiklah ini adalah motivasi terbesar bagi kita umat Rasulullah SAW.
1. Usia 9 tahun sudah mulai menjadi employee (pekerja) dengan mengembala kambing.
2. Usia 12 tahun menjadi self employee (magang) dengan rekor lawatan bisnis ke luar negeri seperti Syam dan Syiria.
3. Usia 17-25 tahun diperebutkan banyak investor karena keahlian bisnis dan kredibilitas yang sangat mengagumkan . Salah satu investornya adalah Siti Khadijah.
4. Mengunci kata “Al-Amin”, pemuda jujur nan terpercaya. Sebuah gelar informal yang tak pernah tertandingi .
5. Berani menikah muda diusia 25 tahun dengan mahar 100 ekor unta.
6. Setelah menikah, kerajaan bisnisnya semakin dahsyat menggurita. Muhammad seorang menejer yang ahli didukung oleh istri seorang investor kaya raya yang diperebutkan banyak lelaki.
7. Sekitar 25 tahun lamanya membangun kredibilitas sebagai seorang pengusaha sukses, baru 23 tahun setelah itu menjalani masa kenabian.
Selain Kuat Ekonomi, Rasulullah SAW juga kuat Fisik dan Intelektual
1. Sejak kecil terbiasa mengembala kambing sehingga terasah kemampuan leadershipnya.
2. Sejak muda seringkali mengikuti perjalanan bisnis ke luar negeri. Tentu saja, harus ditempuh dengan perjalanan darat ribuan mil yang sangat melelahkan sehingga teruji daya tahan tubuhnya.
3. Pernah memenangkan pertandingan gulat melawan Umar Bin Khatab, preman termasyur saat itu.
4. Seringkali berjalan ratusan mil di padang gersang , bahkan memimpin peperangan saat bulan Ramadhan dengan baju besi yang berat.
5. Menjadi panglima gagah berani dalam puluhan perang dari usia 40 sampai 60 tahun. Maka terbukti beliau pandai menjaga kesehatan dan kebugaran sejak muda hingga masa tuanya.
6. Menjadi pemuda penuh solusi yang dipercaya masyarakat Quraisy untuk memecahkan masalah pengangkatan hajar aswad oleh semua kabilah.
7. Pandai mengatur strategi dan lebih mengutamakan perdamaian . Tersirat dalam perjanjian Hudaibiyah yang seolah memenangkan kafir Quraisy, padahal ternyata menegaskan kedudukan umat Muslim yang sudah semakin diakui dan disetarakan. Selain itu Nabipun lebih mementingkan kemaslahatan.
Selain dari Nabi kitapun bisa meneladani para sahabat yang kaya raya, namun tetap semangat berdakwah, sedekahnya luar biasa, bahkan berjihad di jalan Allah, Istilahnya , “Menggenggam Dunia di tangan , memasukan Akhirat kedalam hati”. Diantaranya adalah :
1. Abu Bakar As-siddiq pernah menyedekahkan seluruh kekayaannya, setelah itu apa ia miskin> Tidak! Puluhan investor berebut bekerjasama dengan dirinya.
2. Umar bin Khattab mewariskan 7.000 property senilai tryliunan rupiah.
3. Utsman bin Affan mewariskan property sepanjang wilayah Aris dan Khaibar senilai tryliunan rupiah.
4. Abdurrahman Bin Auf pernah sedekah 42,9 milyar rupiah.
Akhir kata saya tiada hentinya mohon do’a dari pembaca agar Allah tambahkan ilmu-Nya untuk saya. Agar Allah lancarkan usaha saya sehingga bisa menjadi besar, agar blog ini semakin berarti bahkan bisa menjadi sebuah buku Insfirasi . Karena enterpreuner sejati akan mampu memberikan banyak kemanfaatn untuk Agama dan Umat. Semoga kita termasuk didalamnya. Insya Allah…. Aaaamiiin,,,,
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah , Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr:18).
“Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari Mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan . Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas , dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al , Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi.” (HR.Muslim)
“Meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu jauh lebih baik dari pada meninggalkan mereka dalam keadaan fakir, sehingga mereka meminta-minta kepada manusia”.
“Sebaik-baik harta adalah yang dimiliki orang-orang yang shaleh”.
Allah berfirman, “Aku mencintai orang fakir yang rendah hati, sedang Aku sangat mecintai orang kaya yang rendah hati, karena ia punya alasan untuk berlaku sombong, tapi ia tetap rendah hati. Aku mencintai orang kaya yang dermawan, sedangkan Aku lebih mencintai orang miskin yang dermawan. Aku mencintai orang yang sudah tua tapi taat, sedangkan Aku lebih mencintai orang muda yang taat”.
(Hadits Qudsi dalam Tafsir al-Sya’rowi)
Referensi : Kholid,S.2012.Muda Karya Raya.Bandung:Rumah Karya Publishing
Post a Comment for "Jangan Gengsian Maka Hidupmu Akan Bergengsi"